Bisnis.com, JAKARTA - Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan melaporkan 9 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/8/2022).
"Setidaknya lima orang tewas di Seoul pada Rabu (10/8/2022) pagi, serta tiga lainnya di Provinsi Gyeonggi dan satu di Provinsi Gangwon," tulis keterangan resmi markas besar penanggulangan bencana dan keselamatan pusat Korea Selatan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/8/2022).
Selain korban tewas, tercatat 17 orang korban luka-luka yang ditemukan pada bencana banjir kali ini.
Mengutip dari Channel News Asia, hujan deras yang melanda Korea Selatan pada awal minggu ini menjadi catatan kasus bencana alam terparah sejak pertama kali lembaga pengamatan cuaca Korea Selatan dibentuk.
Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol meminta jumlah bantuan keuangan maupun personel penyelamat di tingkat pemerintah kota dan daerah ditambah untuk mempercepat upaya pemulihan yang tengah dijalankan.
Yoon menuturkan, bahwa pihaknya akan segara melakukan perbaikan pada sistem manajemen banjir termasuk membangun sejumlah tangki hujan, serta mengembangkan penggunaan teknologi untuk memprediksi banjir.
Baca Juga
"Kami bisa melihat level rekor baru hujan kapan saja. Kami perlu membangun respons kami sehingga siap untuk menghadapi situasi yang lebih buruk dari yang kami bayangkan," tutur Yoon.
Sebelumnya, ketinggian air di sungai dekat perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara mulai naik sesaat setelah hujan badai melanda negeri ginseng tersebut. Sumber menyebutkan bahwa ketinggian air di wilayah tersebut bahkan mencapai lebih dari 4 meter.