Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih jika ada warganya yang sakit tetapi lebih memilih berobat ke luar negeri.
Untuk itu, saat Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun tower baru RSUD dr. Soedarso, pemerintah pusat menyanggupinya.
"Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching. Berapa outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya," katanya saat meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (9/8/2022).
Presiden meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso, yang memiliki luas tanah 26,63 hektare tersebut, memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani berbagai macam penyakit. Dengan demikian, diharapkan masyarakat di Kalimantan Barat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.
"[Pembangunan] habis Rp205 miliar, alkesnya juga kurang lebih Rp200-an miliar, ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan tadi uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ICU semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan enggak usah [berobat] ke luar [negeri], di sini sudah cukup," tandas Jokowi.
Dalam acara yang sama, Jokowi juga menyampaikan soal perbaikan sistem kesehatan saat pandemi Covid-19 melanda. Menurutnya, Indonesia harus banyak belajar dari pandemi 2,5 tahun ini, yaitu melihat bagaimana kondisi sistem kesehatan nasional dan memperbaikinya.
Baca Juga
"Semuanya kelihatan, pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya, mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan, inilah yang kita perbaiki," tuturnya.