Bisnis.com, JAKARTA - China mengumumkan sanksi terhadap Ketua DPR AS Nancy Pelosi atas kunjungannya ke Taiwan minggu ini. Sanksi tersebut menjadikan dia pejabat tinggi AS yang menghadapi hukuman Beijing.
Kementerian Luar Negeri China mengumumkan sanksinya terhadap Pelosi dan keluarga dekatnya, setelah Ketua DPR AS itu berangkat dari Jepang pada Jumat malam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying sebelumnya mengatakan, ketegangan atas Taiwan yang terjadi minggu ini sepenuhnya disebabkan oleh Pelosi dan politisi AS.
Hal tersebut disampaikannya pada konferensi pers reguler, sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Minggu (7/8/2022).
Meski tidak merinci apa saja sanksi terhadap Pelosi, namun tindakan sebelumnya telah membatasi individu memasuki China, Hong Kong atau Macau, atau melakukan bisnis di sana.
Pembatasan semacam itu kemungkinan besar akan menjadi peringatan bagi Pelosi.
Sejauh ini Washington menolak memberikan sanksi kepada pemimpin legislatif mitra China Pelosi dan pejabat No. 3, Li Zhanshu, atas peran sentralnya yang memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada 2020.
Wakil ketua legislatif Wang Chen, dan anggota Politbiro yang beranggotakan 25 orang, adalah pejabat tertinggi Tiongkok yang menghadapi hukuman AS.
Tahun lalu, Beijing memberi sanksi kepada mantan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo, tepat saat Presiden Joe Biden dan pemerintahannya mengambil alih kekuasaan.
Pompeo hanya mengunjungi Taiwan setelah meninggalkan pemerintahan dan mendapat sanksi dari China.
Pada 1979, AS secara resmi mengakui pemerintah di Beijing dan memutuskan hubungan dengan Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, sebagai bagian dari kompromi "one China".
Beijing memandang kunjungan Pelosi sebagai yang terbaru dari serangkaian langkah untuk "mengosongkan" perjanjian itu.
China mengatakan awal pekan ini bahwa posisi Pelosi sebagai urutan kedua dalam suksesi presiden membuat perjalanannya sangat sensitif.
Beijing telah menanggapi perjalanannya dengan latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan, termasuk menembakkan rudal di laut dan melintasi garis tengah yang membelah Selat Taiwan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan China telah memilih untuk “bereaksi berlebihan” terhadap perjalanan Pelosi, dan menggunakannya sebagai dalih untuk terlibat dalam aktivitas militer yang provokatif.