Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Iriana bertolak ke Tanah Air usai melakukan kunjungan kerja di Seoul, Korea Selatan, pada Kamis malam (28/7/2022).
Hal ini pun mengartikan lawatan Jokowi ke tiga Negara Asia Timur yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan sejak Senin (25/7/2022) untuk bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara tujuan telah berakhir.
Tentunya, pertemuan Jokowi dengan ketiga Kepala Negara tersebut membawa hasil setelah dibahasnya sejumlah isu, mulai dari global hingga kerja sama di sejumlah bidang mulai dari perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan hingga isu kawasan dan dunia
Dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, di China pertemuan bilateral antara Jokowi dan Presiden China Xi Jinping dilakukan di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing pada Selasa (26/7/2022) sore yang menghasilkan sejumlah kesepakatan antara Indonesia dan China.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara sekaligus kawasan dan dunia.
Dalam pertemuan kedua Kepala Negara tersebut lahirlah 7 kesepakatan antara Indonesia dan China yang dihasilkan, yaitu Pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative.
Baca Juga
Selanjutnya, Indonesia-China juga sepakat terkait dengan MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika, MoU mengenai Pembangunan Hijau, Pengaturan Kerja Sama Kelautan, dan Protokol mengenai Ekspor Nanas Indonesia.
Tidak hanya itu, Jokowi dan Xi Jinping juga menyepakati pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan dan Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.
Jepang
Usai melakukan kunjungannya di China, orang nomor satu di Indonesia tersebut melanjutkan perjalanannya ke Tokyo, Jepang.
Jokowi dan Iriana beserta rombongan tiba di Bandar Udara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu dini hari (27/7/2022). Mereka tiba setelah menempuh penerbangan selama 3 jam dari Beijing, China.
Dalam pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara.
“Kami [Indonesia-Jepang sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang.” ujar Jokowi, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (27/7/2022).
Secara khusus Jokowi meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk antara lain tuna, Pisang dan nanas serta akses pasar untuk produk mangga.
Dalam bidang investasi, Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia, dan menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.
“Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, dan kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela,” katanya.
Jokowi juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.
Bahkan, dirinya secara khusus juga mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target net zero emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hydrogen dan ammonia.
Jokowi juga menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Presiden berharap dukungan Jepang dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan penghargaan atas dukungan Jepang terhadap presidensi Indonesia di G20, untuk memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi global.
Korea Selatan
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Korea Selatan, Jokowi dengan Presiden Yoon melakukan sejumlah kesepakatan bilateral tren perdagangan bilateral, mulai dari sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara.
Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.
Di bidang investasi, Jokowi menyampaikan investasi Korea Selatan di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik khususnya di beberapa bidang termasuk industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik industri kabel listrik dan telekomunikasi, serta garmen dan energi terbarukan.
“Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik,” katanya, Kamis (28/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara antara lain kerja sama di bidang pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai US$6,37 Miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja” tuturnya.
Menutup kunjungan kerjanya, Jokowi pun menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dari ketiga negara di Asia Timur tersebut bagi Presidensi Indonesia di G20 dan menantikan kehadiran setiap pemimpin Negara dari China, Jepang, dan Korea Selatan untuk hadir di Bali pada November 2022.