Lembaran Baru Menjadi Danpaspampres
Lembaran baru dalam kehidupan Wahyu menanti guratan tinta berisikan kisahnya sebagai seorang Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Kesempatan tersebut dipercayakan kepada Wahyu pada periode keduanya di Paspampres, setelah sebelumnya ia menjadi bagian dari Paspampres pada 2010-2014.
Wahyu mengakui bahwa periode pertamanya di Paspampres merupakan momen yang menjadi batu lompatan bagi kariernya.
Usai terbitnya Surat Keputusan Panglima TNI, nama Wahyu Hidayat Sudjatmiko melejit sebagai anggota TNI Angkatan Udara pertama yang menjadi seorang komandan dari pasukan pengamanan orang nomor satu di Republik Indonesia.
Puji dan syukur pun ia tuturkan berulang kali ketika menggambarkan perasaannya setelah memperoleh kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
Berbagai ucapan selamat pun menyertai perjalanan kariernya. Akan tetapi, menjadi sosok ‘pemecah telur’ tidaklah mudah. Ia melangkah dengan berbagai ekspektasi yang melekat di jabatan barunya, terutama dengan label anggota TNI AU pertama yang menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Menurut Wahyu, apabila ia tidak menyikapi ekspektasi orang-orang di sekitarnya dengan bijak, maka hal tersebut akan menjadi beban. Dalam hal ini, Wahyu melihat ekspektasi yang orang-orang sematkan kepada dirinya sebagai sebuah motivasi.
Walau demikian, secuil kekhawatiran tak dapat ia pungkiri. Wahyu mengakui bahwa ia sedikit khawatir tidak bisa menjalani amanah, tetapi ia berkomitmen untuk menunjukkan usahanya yang terbaik.
Ia juga memercayai bahwa semua anggota akan mendukung dirinya, tak lupa dengan dukungan dari keluarga.
Bagi Wahyu, tantangan terbesar ke depannya adalah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan mendatangkan 39 kepala negara ke Pulau Dewata, Bali. Perhelatan itu tidak main-main, ucap Wahyu menegaskan.
Kepala negara yang akan berdatangan pun berasal dari negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China. Ia akan menggerakkan pasukan dengan jumlah sekitar 4.000 orang, gabungan dari berbagai macam matra, untuk memastikan keamanan dan kelancaran KTT G20.
Sebagai seorang Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, ia berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam menjamin keamanan orang nomor satu di Republik Indonesia, serta menjadi sosok pemimpin yang inspiratif bagi anggota-anggotanya.