Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Siapkan Serangan Militer Baru ke Ukraina

Ukraina mengklaim pasukan Rusia tengah bersiap melakukan penyerangan lanjutan dan menjadikan wilayah penduduk sipil sebagai "perisai manusia".
Kendaraan militer yang hancur terlihat selama konflik Ukraina-Rusia di kota Rubizhne, wilayah Luhansk, Ukraina, 1 Juni 2022./Antara-Reuters
Kendaraan militer yang hancur terlihat selama konflik Ukraina-Rusia di kota Rubizhne, wilayah Luhansk, Ukraina, 1 Juni 2022./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Ukraina menyebut Rusia kembali menyusun unit-unit militernya untuk kembali menyerang kota-kota di negara tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Intelijen Militer Ukraina Vadym Skibitskyi sebagaimana dilansir dari ChannelNewsAsia.com, Minggu (17/7/2022).

"Kita bisa melihat penembakan di sepanjang garis depan. Ada penggunaan aktif penerbangan taktis dan helikopter serang. Jelas persiapan sekarang sedang berlangsung untuk tahap serangan berikutnya," kata Vadym Skibitskyi.

Rusia dianggap memiliki taktik, khususnya di wilayah Kherson yaitu berusaha melindungi pangkalan mereka dari artileri Ukraina dengan memindahkan mereka ke daerah berpenduduk.

Wakil Ketua Dewan Regional Kherson Yuriy Sobolevskyi mengatakan sebelumnya angkatan bersenjata Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi, pangkalan, dan pusat perbaikan.

"Angkatan Darat Ukraina, menggunakan senjata presisi tinggi baru, telah menghancurkan gudang amunisi dan peralatan Rusia jauh di belakang wilayah yang direbut sementara," katanya.

Dikutip dari Ukrinform.net, hal ini membuat pasukan Rusia mau tak mau mencari relokasi wilayah untuk kembali melancarkan serangannya.

Menurutnya strategi keamanan utama Rusia yaitu tinggal lebih dekat dengan wilayah penduduk sipil. Pasukan Rusia menghalangi evakuasi penduduk setempat, berniat menggunakan penduduk sipil sebagai "perisai manusia."

Sementara itu, di sisi lain Rusia engklaim telah mengavakuasi sebanyak 28.424 orang termasuk lebih dari 5.148 anak-anak dari wilayah Donbass yang kini dalam situasi berbahaya.

"Bertentangan dengan semua rintangan yang dibuat oleh pejabat Kiev, 28.424 orang, termasuk 5.148 anak-anak, dievakuasi dari daerah berbahaya di Ukraina dan republik Donbass ke Rusia selama satu hari terakhir tanpa partisipasi pihak berwenang Ukraina," kata Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper