Bisnis.com, JAKARTA -- Ukraina menyebut Rusia kembali menyusun unit-unit militernya untuk kembali menyerang kota-kota di negara tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Intelijen Militer Ukraina Vadym Skibitskyi sebagaimana dilansir dari ChannelNewsAsia.com, Minggu (17/7/2022).
"Kita bisa melihat penembakan di sepanjang garis depan. Ada penggunaan aktif penerbangan taktis dan helikopter serang. Jelas persiapan sekarang sedang berlangsung untuk tahap serangan berikutnya," kata Vadym Skibitskyi.
Rusia dianggap memiliki taktik, khususnya di wilayah Kherson yaitu berusaha melindungi pangkalan mereka dari artileri Ukraina dengan memindahkan mereka ke daerah berpenduduk.
Wakil Ketua Dewan Regional Kherson Yuriy Sobolevskyi mengatakan sebelumnya angkatan bersenjata Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi, pangkalan, dan pusat perbaikan.
"Angkatan Darat Ukraina, menggunakan senjata presisi tinggi baru, telah menghancurkan gudang amunisi dan peralatan Rusia jauh di belakang wilayah yang direbut sementara," katanya.
Baca Juga
Dikutip dari Ukrinform.net, hal ini membuat pasukan Rusia mau tak mau mencari relokasi wilayah untuk kembali melancarkan serangannya.
Menurutnya strategi keamanan utama Rusia yaitu tinggal lebih dekat dengan wilayah penduduk sipil. Pasukan Rusia menghalangi evakuasi penduduk setempat, berniat menggunakan penduduk sipil sebagai "perisai manusia."
Sementara itu, di sisi lain Rusia engklaim telah mengavakuasi sebanyak 28.424 orang termasuk lebih dari 5.148 anak-anak dari wilayah Donbass yang kini dalam situasi berbahaya.
"Bertentangan dengan semua rintangan yang dibuat oleh pejabat Kiev, 28.424 orang, termasuk 5.148 anak-anak, dievakuasi dari daerah berbahaya di Ukraina dan republik Donbass ke Rusia selama satu hari terakhir tanpa partisipasi pihak berwenang Ukraina," kata Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.