Bisnis.com, JAKARTA — Komnas HAM mendapat banyak temuan baru setelah bertemu dengan keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Jambi.
Brigadir J adalah polisi yang tewas di Rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Versi polisi, Brigadir J tewas dalam aksi tembak menembak dengan Bharada E.
Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam menjelaskan dirinya dan tim sudah berada di Jambi selama dua hari untuk mendengar keterangan dari keluarga Brigadir J.
Menurutnya, Komnas HAM dapat banyak temuan baru terkait foto dan video Brigadir J yang beredar di masyarakat.
“Dalam proses ini, Komnas HAM tentu saja dapat lebih banyak dari apa yang beredar di publik khususnya soal foto, soal video. Dan yang paling penting konteksnya. Jadi foto itu diambil di mana, konteksnya apa, penjelasan dari keluarga apa, itu yang penting,” ujar Anam dalam keterangan video yang diterima Bisnis, Minggu (17/7/2022).
Selain itu, keluarga juga menjelaskan terkait peretasan gawai yang mereka alami. Komnas HAM dapat keterangan mengenai kapan peretasan terjadi, karakternya seperti apa, dan polanya bagaimana.
Baca Juga
Terkait rombangan polisi yang mendatangi rumah keluarga Brigadir J, Komnas HAM juga dapat penjelasan dari keluarga. Entah itu mengenai latar belakangannya, kapan kejadian terjadi, momentumnya, dan siapa saja yang datang.
“Kami dikasih tahu semuanya sama pihak keluarga. Kami kemarin ketemu sama sejumlah keluarga ya, kami ambil keterangan banyak sekali dari siang sampai malam,” jelas Anam.
Anam meminta masyarakat yang punya keterangan, bukti, atau hal lainnnya yang dapat membantu proses penyelidikan terkait penembanakan Brigadir J, dapat menghubungi Komnas HAM. Sebab, Komnas HAM ingin bekerja secara objektif dan tak memihak.
“Termasuk nanti kalau dan jika dibutuhkan, kami akan melibatkan sejumlah ahli,” jelasnya.