Bisnis.com, JAKARTA - Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina Zelensky, mengucapkan terima kasih kepada PM Inggris Boris Johnson yang mundur pada Kamis (7/7/2022).
Lwat cuitan di akun Twitter @Podolyak_M, dia mengatakan, bahwa Johnson selalu berada di garis depan dalam mendukung Ukraina.
Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter, dia mengatakan Johnson telah menekankan keseriusan perang dengan Rusia kepada komunitas internasional.
Podolyak berkata: “Hari ini kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk pertahanan efektif negara kami.
“Senjata, kemitraan, dan koalisi. Terima kasih kepada Tuan Johnson, kami memahami bahwa kemenangan adalah simbol untuk masa depan Ukraina.
“Kemenangan akan menjadi milik kita, karena dunia beradab sepenuhnya dalam posisi pro-Ukraina,” cuitnya dikutip dari guardian.co.uk, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga
Anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko juga mencuit terima kasih kepada Johnson.
Dia berkata: “Ukraina sangat berterima kasih kepada Anda atas semua yang telah Anda lakukan untuk kami.
“Anda akan selamanya tetap dalam sejarah kami dan akan terlibat dalam kemenangan di masa depan. Terima kasih."
Selain itu, Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko mencuit: “Boris Johnson, Tuan, Anda adalah teman sejati Ukraina.
“Kami sangat berterima kasih atas posisi kuat Anda dalam mendukung Ukraina.
"Kami berharap Anda kuat dan Anda selalu diterima di negara kami."
Pidato Mundur
Saat menyampaikan pidato mundur dari PM Inggris, Johnson mengatakan Inggris akan mendukung perjuangan kebebasan Ukraina selama diperlukan.
Selama pidato pengunduran dirinya di luar 10 Downing Street, Johnson juga mengatakan dukungan Inggris untuk Ukraina adalah salah satu pencapaian utama kepemimpinannya.
Dia terakhir mengunjungi Kyiv bulan lalu dan berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelensky awal pekan ini.
Selama pidatonya, Johnson mengatakan: “Izinkan saya mengatakan sekarang, kepada rakyat Ukraina, bahwa saya tahu bahwa kami di Inggris akan terus mendukung perjuangan Anda untuk kebebasan selama diperlukan.”
Dia sangat bangga dengan pencapaian Pemerintahnya, termasuk memimpin Barat dalam melawan agresi Putin di Ukraina.
Inggris telah memberikan senjata dan pelatihan ke Ukraina, dengan bantuan militer dan keuangan meningkat setelah invasi Rusia pada 24 Februari.