Bisnis.com, SOLO - Masuk bulan Dzulhijjah umat muslim diminta untuk memperbanyak ibadah seperti puasa, dzikir, sedekah, dan lainnya.
Amalan yang dapat mendatangkan syafaat yakni melakukan puasa sunnah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.
Artinya: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”
Sebagaimana puasa lainnya, melakukan Puasa Dzulhijjah juga harus dilakukan dengan niat di malam hari.
Niat puasa dari tanggal 1-7 Dzulhijjah
Baca Juga
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa Tarwiyyah (8 Dzulhijjah)
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Puasa Dzulhijjah yang dilakukan pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah pun memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
1. Dilipatgandakan pahala
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi)
2. Menghapus dosa
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau melakukan puasa Arafah dapat menghapus doa selama dua tahun. Hal ini dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadist riwayat Muslim.
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
3. Pembebasan dari siksa neraka
Puasa Arafah memiliki keutamaan lain yakni hari di mana Allah membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).