Bisnis.com, JAKARTA - Eks Wakil Menteri Luar Negeri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan misi perdamaian yang dibawa Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia harus dilanjutkan jika ingin misi tersebut tercapai.
Pasalnya, seluruh dunia saat ini menyoroti Indonesia yang telah melakukan lawatan ke beberapa negara, termasuk Ukraina dan Rusia untuk mengupayakan penghentian perang.
"Nah, ini tentu hanya pemerintah yang bisa menjawab, kalau memang serius dan mau berlanjut terus maka tentu harus ada langkah-langkah berikutnya," kata Dino dalam keterangan resminya, Sabtu (2/7/2022).
Menurut Dino, proses perdamaian terutama dalam hal ini invasi militer dua negara membutuhkan sikap konsisten dan persisten yang gigih.
Waktu untuk mencapai titik temu penyelesaian tentu tidak mudah. Apalagi hanya dalam satu kali kunjungan.
"Tidak ada perdamaian yang tercapai hanya dalam satu kunjungan, atau dalam satu hari ya atau 2 hari ya," lanjutnya.
Baca Juga
Ia kemudian mengulik kembali upaya Indonesia ketika menjadi juru damai dalam konflik Kamboja pada tahun 1988 dan 1989.
Penyelesaian konflik tersebut kini dikenal dengan Jakarta Informal Meeting (JIM) yang mempertemukan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja misalnya.
Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Indonesia memberikan fasilitasi mediasi dan membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan kegigihan yang kuat.
"Jadi sekarang pertanyaan bagi Indonesia adalah Apakah setelah kunjungan presiden ke Ukraina dan Rusia ini Indonesia serius ingin terlibat dalam konflik Ukraina Rusia sebagai juru damai?" tanyanya.
Maka jika ingin terus melanjutkan upaya perdamaian, artinya Indonesia harus siap, gigih dan konsisten melancarkan sejumlah misi berkelanjutan.
Dino menyarankan perlu adanya penunjukkan satu spesialisasi untuk menangani dan fokus pada misi ini. Artinya, nanti pihak tersebut yang menggarap strategi Presiden untuk mendamaikan Ukraina dan Rusia.
"Juga, melakukan komunikasi dengan pihak lain di dunia internasional yang ikut terlibat dalam hal ini," tutupnya.