Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saran Eks Wamenlu untuk Presiden Jokowi Jelang Pertemuan dengan Zelensky dan Putin

Eks Wamenlu Dino Patti Djalal menilai Presiden Jokowi perlu menunjukkan tujuan yang jelas terkait dengan kunjungannya ke Moskow dan Kiev jika memang pertemuan itu bagian dari misi perdamaian Indonesia untuk membantu mengakhiri konflik.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo didorong dapat menunjukkan pesan perdamaian yang jelas dan retorika yang praktis saat bertemu dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin.

Hal itu disampaikan oleh eks Wakil Menteri Luar Negeri yang saat ini merupakan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam unggahan video di akun Youtube.

Menurutnya, Presiden Jokowi perlu menunjukkan tujuan yang jelas terkait dengan kunjungannya ke Moskow dan Kiev jika memang pertemuan itu bagian dari misi perdamaian Indonesia untuk membantu mengakhiri konflik.

"Apa ambisi keterlibatannya dalam konflik Rusia-Ukraina. apakah suatu peran intensif atau peran yang lebih moderat," ujar Dino.

Presiden Jokowi perlu melakukan persiapan matang sebelum bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin.

Persiapan itu termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Dia menilai butir wicara yang dipersiapkan kepada Presiden masih sangat abstrak, umum, dan filosofis.

"Bahasa yang digunakan harus lebih praktis, yang mencerminkan situasi di medan perang yang sangat kompleks," tambahnya.

Sebagai misi perdamaian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendorong gencatan senjata antara pasukan Rusia dan Ukraina di Ukraina dalam kurun waktu yang disetujui kedua belah pihak.

Dino juga menekankan pentingnya komitmen dari Presiden Putin agar pasukan Rusia tidak melanggar HAM dan tidak melukai penduduk sipil.

Di samping itu, kesiagaan senjata nuklir Rusia menimbulkan kekhawatiran dunia. Untuk itu, perlu ada komitmen tegas dari Putin agar tidak menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina dalam situasi dan skenario apapun.

Selai terkait dengan penanganan pengungsi yang jumlahnya telah mencapai 15 juta, Presiden Jokowi perlu mengupayakan suatu skema kebijakan pangan dan energi yang dapat menyelamatkan ekonomi global.

Dino mengingatkan agar kunjungan Indonesia ini bukanlah bentuk dukungan negara kepada Rusia.

"Ketika bertemu Putin, Presiden perlu hati-hati sekali untuk menghindari berbagai hal yang dapat disalahartikan bahwa Indonesia memberikan legitimasi terhadap invasi Rusia di Ukraina," tegasnya.

Dia juga menyarankan agar Jokowi berkoordinasi dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Erdogan sebagai figur yang cukup aktif menjembatani konflik Rusia-Ukraina.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi direncanakan bertolak ke Moskow dan Kiev setelah menghadiri KTT G7 di Jerman sebagai negara mitra pada Minggu (26/6/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper