Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Guncang Afganistan, 920 Orang Meninggal Dunia

Wakil Menteri Penanggulangan Bencana Sharafuddin Muslim mengatakan sedikitnya 920 orang telah tewas dan 600 lainnya terluka.
Gempa Guncang Afganistan, 920 Orang Meninggal Dunia/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Gempa Guncang Afganistan, 920 Orang Meninggal Dunia/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa kuat mengguncang Afganistan dan sedikitnya 920 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Gempa itu juga menyebabkan terjadinya menunjukkan tanah longsor dan robohnya rumah-rumah.

Pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan ratusan rumah hancur dan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Dilansir dari BBC, wakil Menteri Penanggulangan Bencana Sharafuddin Muslim mengatakan sedikitnya 920 orang telah tewas dan 600 lainnya terluka.

Gempa itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota tenggara Khost tak lama setelah pukul 01:30 waktu setempat (21:00 Selasa GMT), ketika banyak orang berada di rumah, tertidur di tempat tidur mereka.

Para pejabat Taliban menyerukan badan-badan bantuan untuk bergegas ke daerah-daerah yang terkena dampak di timur negara itu.

Getaran terasa di lebih dari 500 km Afghanistan, Pakistan dan India. Saksi mata melaporkan merasakan gempa di ibu kota Afghanistan, Kabul, serta ibu kota Pakistan, Islamabad.

Namun, belum ada laporan segera mengenai korban, dan gempa tersebut menyebabkan sedikit kerusakan di Pakistan, menurut BBC Urdu.

Afghanistan rentan terhadap gempa, karena terletak di wilayah yang aktif secara tektonik, melalui sejumlah jalur patahan termasuk sesar Chaman, sesar Hari Rud, sesar Badakhshan Tengah dan sesar Darvaz.

Gempa itu berkekuatan 6,1 pada kedalaman sekitar 51 km, menurut seismolog.

Dalam 10 tahun terakhir, lebih dari 7.000 orang tewas dalam gempa bumi di negara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan melaporkan. Ada rata-rata 560 kematian setahun akibat gempa bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper