Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Tuding AS Sembunyikan Wajah Asli dan Berdalih Dermawan ke Afghanistan

Wakil perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Anna Yevstigneyeva tuding AS menyembunyikan wajah aslinya dan pura-pura dermawan ke Afghanistan.
Foto tentara Amerika Serikat (AS) tinggalkan Afganistan/Instagram Guardian
Foto tentara Amerika Serikat (AS) tinggalkan Afganistan/Instagram Guardian

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Anna Yevstigneyeva mengatakan bahwa AS menyembunyikan wajah asli dan berdalih melakukan hal dermawan ke rakyat Afghanistan. 

Dia mengatakan itu dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dikhususkan untuk situasi di negara itu. 

"Rekan-rekan AS kami yang bertindak dengan dukungan sekutu mereka, menempatkan tanggung jawab atas keruntuhan negara yang sebenarnya, serta konsekuensi dari kampanye militer yang memalukan, lalu memanipulasi bantuan dengan berbagai dalih buatan," katanya. 

Yevstigneyeva mengatakan bahwa AS menyembunyikan wajah aslinya dengan berdalih sebagai negara dermawan dan memperjuangkan hak-hak perempuan. 

"Dengan kedok seorang dermawan dan memperjuangkan hak-hak perempuan dan gadis muda, Washington menyembunyikan wajah aslinya," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Kamis (9/3/2023). 

Dia mengatakan bahwa banyak kejahatan perang yang dilakukan militer AS dan NATO yang seolah-olah tidak pernah terjadi. 

“Banyak kejahatan perang yang dilakukan oleh militer AS dan NATO, di bawah ancaman sanksi masih terhapus dari halaman sejarah seolah-olah tidak pernah terjadi. Alasan sebenarnya untuk tinggal lama di Afghanistan dirahasiakan, sekarang bahkan dapat digunakan untuk tujuan lain di tempat-tempat bermasalah lainnya," tambahnya. 

Menurutnya dengan latar belakang itu, pernyataan keras negara-negara Barat tentang memburuknya situasi dan penderitaan rakyat di Afghanistan terlihat tidak bermoral. 

Selain itu, dia juga menyinggung soal seruan untuk menggunakan sanksi dan meningkatnya tekanan politik dan ekonomi pada pihak berwenang secara de facto di Afghanistan. 

"Mereka (Barat) tidak memiliki keberanian untuk mengakui bahwa metode favoritnya tidak lagi berfungsi," ujarnya. 

Dia menyatakan bahwa Barat terus menahan upaya PBB untuk memperluas bantuan ke Afghanistan, seperti dalam pembangunan negara. 

“Barat terus menahan upaya PBB untuk memperluas bantuan di luar kebutuhan dasar. Mereka dengan tegas menolak bantuan pembangunan negara, memulihkan sekolah dan rumah sakit, dan membangun jalan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yevstigneyeva menekankan bahwa perang yang panjang di Afghanistan kini berakhir dengan kembali berkuasanya Taliban. 

“Satu setengah tahun yang lalu, 20 tahun perang yang panjang di Afghanistan berakhir dengan kembali berkuasanya gerakan Taliban (dilarang di Rusia) dan pelarian pasukan asing yang tergesa-gesa," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper