Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau dikenal Indonesian AID, telah mengirimkan bantuan 10 juta dosis vaksin polio bOPV buatan dalam negeri ke Afghanistan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pengiriman tersebut sebagai bentuk komitmen Indonesia yang terus aktif dalam menjalankan amanat konstitusi, termasuk diplomasi perdamaian dan kemanusiaan.
“Indonesia sebagai sebuah negara merdeka, memiliki mandat konstitusi untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Di dalamnya, di dalam spirit itulah kita selalu memiliki spirit kerjasama cooperation, collaboration, dan juga mendukung berbagai program-program yang sifatnya multilateral dan bilateral termasuk komitmen dunia untuk bisa mencapai sustainable development goal, yang salah satunya adalah di bidang kesehatan,” ujar Sri Mulyani dalam siaran pers, Jumat (8/3/2024).
Indonesian AID telah bekerja sama dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) untuk penyaluran vaksin polio buatan dalam negeri tersebut ke masyarakat Afghanistan dan menjangkau 3,3 juta anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun.
Sri Mulyani juga menyampaikan penghargaan kepada pihak-pihak yang terlibat karena terus berupaya membangun image Indonesia sebagai negara yang bermartabat dan memiliki kepedulian terhadap negara lain.
“Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu yang telah berupaya untuk terus mewujudkan upaya kita membangun Indonesia dan membangun image Indonesia sebagai sebuah negara yang punya martabat dan kepedulian global,” ujar Sri Mulyani.
Baca Juga
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyampaikan Indonesian AID didirikan sejak 18 Oktober 2019, telah memberikan hibah kerja sama pembangunan ke 49 negara sahabat sebesar Rp356,58 miliar.
“Selama 4 tahun beroperasi, lembaga ini telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar ke 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Ukraina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini dan Fiji," ujar Menkeu Sri Mulyani.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi turut menyampaikan kondisi di Afghanistan, baik dari segi kemanusiaan yang masih buruk hingga kesehatan yang tidak memadai, bahkan dikategorikan sebagai negara endemik polio.
Dikutip dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jumat (8/3/2024), United Nation World Food Programme memperkirakan sekitar 23,7 juta masyarakat Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Menlu Retno Marsudi menyampaikan pemerintah Afghanistan mengirimkan permintaan kepada Indonesia untuk menyumbangkan vaksin polio.
Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang paling maju mengenai vaksin polio, bahkan sudah bisa memproduksi dan mengekspor vaksin polio.
“Di tengah situasi ini, tentunya kita wajib membantu. Dan ini juga berdasarkan permintaan dari pihak Afghanistan untuk dapat menyumbangkan vaksin polio, karena kalau kita bicara mengenai vaksin polio, saya kira kita termasuk yang paling maju. Kita sudah memproduksi dan mengekspor ke banyak negara," ujar Retno. (Ahmadi Yahya)