Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak setuju dengan anggapan orang yang menyatakan bahwa konstelasi politik belakangan ini cukup panas. Menurut JK, tahun politik saat ini sangat romantis.
"Banyak yang mengatakan bahwa tahun ini politik akan panas, saya katakan tidak, ini tahun politk yang sangat romantis. Jadi kalau kita bisa bagi, tahun ini tahun romantis, besok tahun 2023 akan pemantapan dan 2024 memilih," kata JK di Rakernas NasDem, Kamis (16/6/2022).
JK mengibaratkan proses penjajakan koalisi dan upaya untuk menjaring calon presiden seperti orang pacaran yang mencari pasangan. Kalau cocok dan memenuhi syarat akan lanjut, begitupula sebaliknya.
"Tiga faktor ini harus jadi satu, ini suasana yang paling sulit saya kira keadaannya, bukan kampanyenya yan sulit ini yang paling rumit karena rumitnya politik kita," ujarnya.
Kendati demikian, JK mengakui mencari pasangan tidak semudah membalikan telapak tangan. Pasalnya banyak faktor yang menjadi tantangan mulai dari faktor pasangan, faktor partai, dan juga faktor elektabilitas.
Menurutnya kerumitan itu terjadi karena threshold atau ambang batas tinggi 20 persen. Sehingga untuk jadi mencari 20 persen konstelasinya cukup dinamis. Partai-partai yang menengah kebatas yag memenuhi syarat, tetapi calon yang diajukan elektabilitasnya rendah berdasarkan survei.
Baca Juga
"Yang punya elektabilitas tinggi tapi tidak ada partainya, bagaimana menggabungkan dua hal ini, elektabilitas tinggi partainya cukup. Jadi yang menentukan nanti bukan partai besar, tapi partai menengah," jelasnya