Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Nasional Demokrat (NasDem) sedang menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung sejak tanggal 15 sampai dengan 17 Juni 2022. Salah satu agenda rakernas adalah menjaring tiga tokoh atau kandidat terkuat sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Saat ini jika melihat hasil survei, tiga kandidat pemilik elektabilitas paling tinggi masih didominasi Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dua nama terakhir, Ganjar dan Anies, telah lama masuk dalam radar NasDem.
Sedangkan Prabowo, beberapa waktu lalu sempat sowan menemui Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Namun, banyak pengamat menilai NasDem sulit untuk mengusung Prabowo, terutama jika melihat sejarah relasi antara Prabowo dan Surya Paloh.
Adapun, jika melihat peta politik di internal Partai NasDem, nama Ganjar dan Anies kian menyeruak. Sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) telah mengusulkan nama-nama yang kemungkinan akan diajukan di rakernas.
Lagi-lagi Ganjar dan Anies paling populer. Sementara, nama Prabowo Subianto yang beberapa waktu lalu sempat menemui Surya Paloh tidak masuk radar rekomendasi capres dari perwakilan NasDem di daerah.
Meski demikian Surya Paloh, saat membuka rakernas, memaparkan bahwa NasDem sampai saat ini belum berminat untuk membangun koalisi. Partainya juga belum mendekat ke pihak manapun meskipun, beberapa waktu lalu dirinya kerap menerima tamu elite partai sepeti Gerindra dan Demokrat.
Baca Juga
"Terus terang belum ada, kalau datang ke dewan perwakilan pusat (DPP) tapi kan belum tentu dekat. Partai NasDem juga belum mendekat ke partai-partai lainnya," ucap Surya Paloh.
Surya Paloh kemudian menegaskan bahwa daripada terus memikirkan tentang koalisi yang akan terbentuk, menurutnya pejabat politik seharusnya lebih memfokuskan diri untuk meningkatkan kualitas pemilu 2024 mendatang.
"Saya kira kalian sepakat, jangan terlalu banyak membuang energi yang percuma. Apalagi jika terus membuat kita semakin tersudut antara satu sama lain," jelas Paloh.
Adapun dalam rangkaian acara Rakernas yang dimulai pada hari ini, Rabu (15/6/2022) hingga Jumat (17/6/2022) mendatang, dewan perwakilan wilayah (DPW) Partai NasDem akan mengusulkan tiga nama calon presiden yang akan diusung NasDem dalam pemilu 2024, yang selanjutnya akan dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan kesepakatan dari seluruh DPW Partai NasDem.
"Tiga nama yang akan mereka seleksi dan itu menjadi kesepakatan semua DPW, serta rakernas secara keseluruhan yang akan merekomendasikan kepada ketua umum."
Kriteria Capres
Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi memaparkan bahwa hingga saat ini, partai asalnya itu belum berpikiran untuk mengusung calon independen untuk menjadi kandidat calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. \
“Sampai sekarang, Partai NasDem tidak pernah berpikir begitu. Tetapi sekali lagi, dalam politik, itu boleh saja terjadi,” ucap Taufiq dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem, Rabu (15/6/2022).
Adapun Taufiq menilai bahwa kemungkinan itu dapat terjadi jika calon independen tersebut merasa nyaman ketika harus berkecimpung di dunia politik melalui Partai NasDem.
Terkait pemilihan kandidat capres yang akan ditetapkan dalam rangkaian Rakernas NasDem, Taufiq memastikan bahwa partainya itu akan memilih calon yang mampu mempersatukan seluruh perpecahan yang biasa terjadi menjelang pemilu.
“Kita adalah bangsa Indonesia, tidak boleh melihat ada Jawa dan luar Jawa, tidak boleh melihat pribumi atau non pribumi. Dengan pernyataan itu, kita akan kembali mampu mempersatukan masyarakat Indonesia,” ucap Taufiq.