Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Anies Digaet Airlangga Cs Besar Usai Formula E, Tapi..

Elektabilitas Anies Baswedan sulit meningkat karena karakternya hanya lebih tepat sebagai calon presiden ketimbang calon wakil presiden.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyalami pembalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries (kanan) saat Meet and Greet Pebalap Formula E di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (2/6/2022). Ajang Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu 4 Juni 2022. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp./Antara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyalami pembalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries (kanan) saat Meet and Greet Pebalap Formula E di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (2/6/2022). Ajang Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu 4 Juni 2022. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Meski Peluang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk digaet Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin besar seiring keberhasilannya menggelar Formula E Jakarta Sabtu pekan lalu.

Akan tetapi, elektabilitasnya sulit meningkat karena karakternya hanya lebih tepat sebagai calon presiden ketimbang calon wakil presiden.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan bahwa keberhasilan Anies menggelar Formula E direspon positif oleh masyarakat sehingga turut menaikan daya saingnya dari para capres lainnya.

Apalagi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga tampak semakin akrab dengan sosok Anies pada ajang internasional tersebut.

Zulkifli merupakan salah satu ketua umum pada koalisi KIB bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua
Umum PPP Suharso Monoarfa.

Selain itu, kehadiran Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani juga turut mengangkat nama Anies yang berhasil menggelar Formula E. Anies pun terlihat mesra dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Potensi Anies sebagai capres semakin menguat karena memang resonansi dan respon publik terhadap Anies semakin kuat. Akan tetapi Anies itu style-nya capres, bukan cawapres," ujarnya, Selasa (7/6/2022).

Akan tetapi, ujar Adi, karakter sebagai capres membuatnya tidak mudah untuk berpasangan dengan para pimpinan partai politik yang umumnya memilih posisi nomor satu atau capres karena punya partai," ujarnya.

Adi menilai kalau Anies lebih memilih menjadi capres maka sosok cawapresnya pun harus yang punya elektabiluitas yang sama atau lebih kuat darinya. Pasalnya, popularitas maupun elektabilitas Anies usai pagelaran Formula E itu akan tereduksi ketika masa jabatannya ahabis pada Oktober tahun ini.

Selain itu, Adi mengatakan dari tiga pemuncak hasil survey untuk capres, nama Anies berada di posisi ketiga sehingga rawan dikejar oleh kandidat lain setelah masa jabatannya habis. Hal itu, ujarnya, berbeda dari Prabowo yang selain menjadi menteri pertahanan juga pimpinan Partai Gerindra.

"Jadi dilemanya di situ, untuk cawapres sulit karena style-nya capres, tapi untuk capres masih rawan untuk disalip setelah masa jabatannya habis," katanya.

Namun demikian, Adi menilai bukan tidak mungkin Anies akan memilih berpasangan dengan AHY kalau partai pendukung seperti Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat mau mendukungnya karena tiga partai itu memenuhi syarat ambang batas calon presiden 20 persen kursi di parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper