Bisnis.com, JAKARTA--Meski Peluang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk digaet Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin besar seiring keberhasilannya menggelar Formula E Jakarta Sabtu pekan lalu.
Akan tetapi, elektabilitasnya sulit meningkat karena karakternya hanya lebih tepat sebagai calon presiden ketimbang calon wakil presiden.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan bahwa keberhasilan Anies menggelar Formula E direspon positif oleh masyarakat sehingga turut menaikan daya saingnya dari para capres lainnya.
Apalagi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga tampak semakin akrab dengan sosok Anies pada ajang internasional tersebut.
Zulkifli merupakan salah satu ketua umum pada koalisi KIB bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua
Umum PPP Suharso Monoarfa.
Selain itu, kehadiran Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani juga turut mengangkat nama Anies yang berhasil menggelar Formula E. Anies pun terlihat mesra dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga
"Potensi Anies sebagai capres semakin menguat karena memang resonansi dan respon publik terhadap Anies semakin kuat. Akan tetapi Anies itu style-nya capres, bukan cawapres," ujarnya, Selasa (7/6/2022).
Akan tetapi, ujar Adi, karakter sebagai capres membuatnya tidak mudah untuk berpasangan dengan para pimpinan partai politik yang umumnya memilih posisi nomor satu atau capres karena punya partai," ujarnya.
Adi menilai kalau Anies lebih memilih menjadi capres maka sosok cawapresnya pun harus yang punya elektabiluitas yang sama atau lebih kuat darinya. Pasalnya, popularitas maupun elektabilitas Anies usai pagelaran Formula E itu akan tereduksi ketika masa jabatannya ahabis pada Oktober tahun ini.
Selain itu, Adi mengatakan dari tiga pemuncak hasil survey untuk capres, nama Anies berada di posisi ketiga sehingga rawan dikejar oleh kandidat lain setelah masa jabatannya habis. Hal itu, ujarnya, berbeda dari Prabowo yang selain menjadi menteri pertahanan juga pimpinan Partai Gerindra.
"Jadi dilemanya di situ, untuk cawapres sulit karena style-nya capres, tapi untuk capres masih rawan untuk disalip setelah masa jabatannya habis," katanya.
Namun demikian, Adi menilai bukan tidak mungkin Anies akan memilih berpasangan dengan AHY kalau partai pendukung seperti Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat mau mendukungnya karena tiga partai itu memenuhi syarat ambang batas calon presiden 20 persen kursi di parlemen.