Bisnis.com, JAKARTA -- Survei CSIS menyebutkan bahwa 51,8 persen responden yang terdiri para ahli tidak puas dengan kinerja pemerintahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Noory Okthariza memaparkan hanya 47,6 persen ahli yang puas atas kinerja Anies-Riza.
"Kalau pertanyaan (terkait kinerja) kita ajukan ke narasumber ahli, maka kita dapati persepsi yang terbelah. Ini karena banyak kebijakan pemerintah yang dirasakan berbeda," katanya dikutip dari Youtube CSIS Indonesia, Selasa (7/6/2022).
Adapun survei dilakukan melihat dari beberapa survei seperti upah, transportasi, harga kebutuhan pokok, harmoni sosial, birokrasi, lapangan kerja, lingkungan (kualitas udara, air bersih), dan hunian layak.
Dalam data yang dipaparkan Oktha, tingkat kepuasan tertinggi yaitu terkait upah sebesar 69,4 persen. Hal ini selaras dengan kenaikan yang terjadi terhadap UMP Jakarta.
"Memang kalau kita lihat data, tahun 2017 awal-awal Anies Baswedan menjabat menjadi Gubernur UMP Jakarta itu ada di angka Rp 3,3 juta. Di tahun 2022 baru ketok palu angkanya naik menjadi Rp 4,6 juta," paparnya.
Baca Juga
Sehingga kenaikan UMP DKI Jakarta dari 2017 - 2022 sebesar 40 persen. Namun, menurut Oktha hal tersebut berimplikasi pada kemampuan Jakarta dalam menyediakan lapangan kerja berkurang. Diketahui tingkat ketidakpuasan terhadap lapangan kerja mencapai 60,6 persen.
Data kepuasan tertinggi kedua yaitu ada di sektor transportasi sebesar 64,7 persen, hal ini terlihat dari kemajuan program transportasi seperti Jaklingko, TransJakarta, dan MRT yang terus digalakan pengembangannya.
"Menariknya, kepuasan dari sektor transportasi itu tidak berkorelasi dengan sektor lingkungan. Kalau kita lihat tingkat kepuasan di sektor lingkungan seperti kualitas udara, air bersih masih dinilai rendah yaitu 32,4 persen," jelasnya.
Di sisi lain, tingkat ketidakpuasan tertinggi yaitu 74,7 persen yaitu di penyedian hunian layak atau fasilitas rumah. Dari segi akses, harga, dan lokasi di Jakarta memang semakin sulit untuk dijangkau.
Terkait penyediaan pangan atau kebutuhan pokok masyarakat berada di harga di tingkat kepuasan 54,1 persen yang artinya cukup memuaskan bagi para ahli.