Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Kondisi Global, DPD: Proyek IKN Sebaiknya Ditunda!

DPD mendesak pemerintah untuk mengantisipasi kondisi global dan meninjau kembali rencana proyek yang tidak terkait.
Pradesain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta / Twitter
Pradesain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Najamudin mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta masyarakat untuk berhemat dan menabung juga harus diikuti dengan menunda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Dalam situasi ekonomi global yang masih terkoreksi akibat beberapa krisis politik dan pemanasan global, permintaan bapak Presiden adalah sangat penting untuk diperhatikan oleh semua elemen bangsa. Hemat dan menabung adalah etos kemakmuran yang harus dibudayakan, tak terkecuali kepada pemerintah sendiri," kata Sultan melalui keterangan resminya, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, masyarakat khususnya kelas menengah harus mempertimbangkan permintaan presiden tersebut dengan melakukan rencana pengelolaan keuangan yang baik. Budayakan investasi dan menabung bukan justru membiasakan diri untuk boros dan utang.

"Permintaan penting presiden ini juga harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Masyarakat tentu ingin pemerintah mawas diri dengan kebijakan anggaran yang selalu menuai kontroversi selama ini. Termasuk pembebanan kebutuhan anggaran pembangunan Ibu kota Negara (IKN) kepada APBN yang selalu defisit," ujarnya.

Dia mengaku sepakat dengan pernyataan Jokowi bahwa seluruh elemen bangsa harus memiliki sense of crisis. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mawas diri dan meninjau kembali rencana proyek yang tidak terkait.

"Kami harap pembangunan IKN sebaiknya ditunda," ujar senator asal Bengkulu itu.

Dia juga mengingatkan kebiasaan pemerintah menerbitkan surat utang secara tidak proporsional. Demikian juga dengan pemborosan anggaran APBN pada proyek yang tidak diprioritaskan dan harus segera dievaluasi.

“Masalahnya adalah selama ini publik justru mendapati pemerintah melakukan suntikan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN sakit dan subsidi energi yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Diketahui, Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk berhemat dan menabung. Dengan demikian, maka masyarakat kecil juga bisa mengantisipasi situasi tak terduga yang bisa saja terjadi di masa mendatang.

"Saya minta seluruh rakyat, seluruh masyarakat kecil menabung, berhemat, sehingga apabila ada keadaan-keadaan tertentu yang kita prediksi, itu masih punya cadangan, rakyat punya cadangan, negara juga punya cadangan," kata Jokowi di Magelang, Jawa Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper