Bisnis.com, JAKARTA - Mantan pemimpin Somalia, Hassan Sheikh Mohamud terpilih sebagai presiden setelah pemungutan suara terakhir yang hanya terbuka bagi anggota parlemen negara itu.
Dia mengalahkan presiden saat ini, Mohamed Abudallahi Farmajo, yang telah menjabat sejak 2017 sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (16/5).
Pemungutan suara hanya terbatas untuk 328 anggota parlemen Somalia karena masalah keamanan dan kekhawatiran meluasnya kekerasan terkait pemilu. Salah satu dari anggita parlemen tidak memberikan suara. Sddangkan tiga anggota parlemen dilaporkan telah merusak surat suara mereka.
Mohamud mendapat dukungan 214 suara, mengalahkan Farmajo yang memenangkan 110 suara. Keadaan yang tidak biasa mitu dipicu oleh masalah keamanan Somalia serta kurangnya akuntabilitas demokratis.
Hasil tersebut menandai kembalinya Hassan Sheikh Mohamud, yang menjabat sebagai presiden Somalia antara 2012 dan 2017 sebelum dia dikalahkan oleh Farmajo.
Pemungutan suara, yang berlangsung panas dan memasuki putaran ketiga, ditunda selama hampir 15 bulan karena pertikaian dan masalah keamanan.
Baca Juga
Mohamud dilantik tak lama setelah hasil akhir diumumkan sehingga mendorong para pendukung di ibu kota bersorak dan menembakkan senjata ke udara. Dia akan menjabat selama empat tahun ke depan.
Dalam pemungutan suara kemarin, ratusan anggota parlemen memberikan suara mereka di hanggar pesawat yang dibentengi di ibu kota Mogadishu.
Satu ledakan terdengar di dekatnya saat pemungutan suara sedang berlangsung, tetapi polisi mengatakan tidak ada korban yang dilaporkan.
Sebagai presiden yang akan datang, Mohamud harus menghadapi dampak dari kekeringan yang sedang berlangsung di mana PBB mengatakan 3,5 juta orang Somalia berisiko mengalami kelaparan parah.
Tapi tugas besar yang dia hadapi adalah merebut kendali sebagian besar Somalia dari al-Shaba, kelompok militan yang terkait dengan jariingan al-Qaeda yang terus mendominasi sebagian besar negara itu dan sering melakukan serangan di Mogadishu dan di tempat lain.
Negara itu juga dipengaruhi oleh inflasi makanan dan bahan bakar yang dipicu oleh perang di Ukraina.