Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta pemerintah selain berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut.
Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan mengingat penyakit yang banyak menimpa anak-anak itu masih tergolong misterius selain muncul saat pandemi Covid-19 belum berakhir.
Mantan Menko PMK itu mengatakan perlu berkoordinasi dengan WHO dalam menghadapi hepatitis akut. Alasannya, WHO telah melaporkan 348 dugaan kasus hepatitis yang tidak diketahui asalnya dan masih terus diselidiki.
Penelitian tentang peran potensial dari adenovirus dan dan infeksi Covid-19 semakin meningkat terkait munculnya hipotesis utama tetap melibatkan virus tersebut.
Puan menambahkan bahwa pemerintah harus segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut. Apalagi perkembangan penyakit tersebut tidak bisa diprediksi selain pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Dengan penanganan yang tepat, kita berharap semua nyawa pasien hepatitis akut ini dapat diselamatkan,” tutur Puan.
Baca Juga
Dia juga menyebut, penting juga menjaga informasi untuk menghindari berita-berita hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, dengan penanganan yang tepat, semua nyawa pasien hepatitis akut dapat diselamatkan.
Puan juga mengingatkan pemerintah untuk menyiagakan fasilitas kesehatan serta dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah demi menghadapi skenario terburuk.
"Termasuk memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Pemerintah pusat bersama-sama dengan pemda dan pihak sekolah agar menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit ini,” kata Puan.