Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H. Laoly mengharapkan adanya tindak lanjut kerja sama di bidang penanganan kejahatan transnasional dengan China. Hal ini karena China dianggap memiliki peran penting untuk membantu negara ASEAN menangani isu tersebut.
"China sebagai negara mitra dialog ASEAN tentunya memiliki peran penting dalam membantu ASEAN lebih efektif dalam menangani isu kejahatan transnasional," ujar Yasonna saat menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, Rabu (27/4/2022).
Untuk itu, lanjut Yasonna, Indonesia dan China perlu meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam ruang lingkup penegakan hukum. Terlebih lagi, tidak bisa dipungkiri, banyak persoalan kejahatan transnasional yang melibatkan WN China.
Duta Besar China menyampaikan persetujuan terkait hal tersebut. Dia mengatakan perlunya upaya kerja sama antara kedua negara dalam penanganan kejahatan transnasional yang melibatkan banyak pihak dan beragam modus kejahatannya.
Menkumham dan Duta Besar China juga membahas kerja sama bantuan hukum timbal balik antara Indonesia dan China yang telah disahkan melalui Undang - Undang No. 8 Tahun 2006.
"Kita memiliki perjanjian Mutual Legal Assistance yang sudah disahkan melalui Undang-Undang No.8 Tahun 2006, namun terkait ekstradisi Indonesia dan China belum memiliki perjanjian," ungkap Yasonna.
Baca Juga
Selain itu, Menkumham dan Duta Besar China juga membahas terkait kerja sama di bidang imigrasi dan kerja sama bidang kekayaan intelektual yang telah dijalin antara Kemenkumham dengan China National Intellectual Property (CNIPA) yang ditandatangani pada 2019.
Kerja sama Indonesia dan China juga semakin menguat pada saat pandemi Covid-19. Diketahui tanggal 26 Juni 2020 telah dilaksanakan serah terima objek hibah berupa tiga set kamera pendeteksi suhu tubuh dari Kedutaan Besar China kepada Direktorat Jenderal Imigrasi.