Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Bulan Serang Ukraina, Rusia Tembakkan Rudal Antarbenua Tercanggih

Rusia unjuk kekuatan menjelang dua bulan invasi ke Ukraina dengan melakukan uji coba peluru kendali balistik antarbenua tercanggih.
Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia di Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina, Senin (18/4/2022)./Antara
Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia di Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina, Senin (18/4/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia unjuk kekuatan menjelang dua bulan invasi ke Ukraina dengan melakukan uji coba peluru kendali balistik antarbenua tercanggih, yang pada Rabu (20/4/2022) dinyatakan Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh-musuh Rusia berhenti dan berpikir.

"Sistem baru ini memiliki karakteristik taktis dan mekanis tercanggih dan mampu mengalahkan semua jenis pertahanan modern antirudal. Di dunia tidak ada yang sama dengan ini dan untuk waktu lama tidak akan ada," kata Putin.

Di televisi, Putin terlihat diberi pengarahan oleh militer bahwa rudal yang sudah lama dinantikan tersebut, Sarmat, sudah diujicobakan untuk pertama kalinya.

"Senjata yang betul-betul sangat unik ini akan memperkuat kemampuan tempur angkatan bersenjata kita, memastikan Rusia aman dari ancaman asing serta akan membuat siapa pun berpikir dua kali sebelum mengancam negara kita."

Sarmat ditembakkan dari Plesetsk di Rusia barat laut dan mengenai target-targetnya di Semenanjung Kamchatka, yang berjarak hampir 6.000 kilometer dari lokasi peluncuran.

Ketika mengumumkan pengerahan pasukan ke Ukraina delapan pekan lalu, Putin menyebut-nyebut soal kekuatan nuklir Rusia.

Pada saat itu, dia memperingatkan Barat bahwa apa pun tindakan yang akan menghalangi pergerakan Rusia "akan menimbulkan akibat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya dalam sejarah kalian."

Beberapa hari kemudian, Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk bersiaga penuh.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (2022) bahwa Sarmat ditembakkan dari tempat peluncuran pada pukul 15.12 waktu Moskow. Proses pembuatan Sarmat berlangsung selama bertahun-tahun.

Peluncuran rudal tersebut tidak mengejutkan negara-negara Barat, namun berlangsung pada saat ketegangan geopolitik sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper