Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pembicaraan dengan Ukraina telah buntu karena pihak Ukraina membuat "klaim palsu" tentang kejahatan perang dan tuntutan tambahan untuk jaminan keamanan.
"Kami kembali ke situasi buntu lagi," kata Putin seperti dikutip BBC.com, Rabu (13/4/2022).
Putin juga menegaskan bahwa Rusia tidak akan menghentikan operasi militer di Ukraina. Pernyataan Putin ini merupakan yang pertama di depan umum sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah utara Ukraina di sekitar ibu kota Kiev.
Namun, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa meskipun negosiasi sulit dilakukan, tapi langkah itu akan terus berlanjut.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengunjungi Kosmodrom Vostochny di Rusia. Pertemuan itu adalah tanda hubungan erat antara kedua negara dan para pemimpin mereka.
Mereka kemudian mengadakan konferensi pers di mana Putin mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kerja sama. Kerja sama itu terutama di bidang seperti ekonomi, infrastruktur, ruang angkasa dan teknologi. Presiden Rusia bahkan menyerukan "integrasi yang lebih dalam" dengan Belarusia.
Baca Juga
Putin mengatakan hal itu penting mengingat adanya sanksi negara Barat terhadap Rusia. Putin menilai isolasi itu sebagai upaya untuk memisahkan Rusia dari ekonomi global.
Namun, Putin mengatakan bahwa bahwa sanksi Barat "hanya akan membuat pihaknya lebih kuat".
Sementara itu, Presiden Belarusia Lukashenko mengatakan bahwa Rusia selalu dapat mengandalkan bantuan dari negaranya.
"Ketahuilah bahwa apa pun situasinya, Anda dapat mengandalkan kami, dan kami akan selalu ada," ujar Lukashenko.