Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Peringatkan Finlandia dan Swedia Agar Tak Masuk NATO

Langkah Finlandia dan Swedia yang memikirkan untuk menjadi negara NATO akan mengganggu stabilitas Eropa.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Antara
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Rusia mengingatkan Finlandia dan Swedia supaya tidak bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan alasan langkah itu tidak akan membawa stabilitas ke Eropa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (12/4/2022), mengatakan kepada wartawan bahwa aliansi tersebut tetap menjadi alat yang diarahkan untuk konfrontasi.

Menurutnya, konfrontasi itu terjadi ketika pejabat pertahanan AS mengatakan invasi Moskow ke Ukraina telah menjadi "kesalahan strategis besar-besaran" yang kemungkinan akan membawa perluasan NATO.

Para pejabat AS memperkirakan negara tetangga Nordik itu akan mengajukan tawaran untuk menjadi anggota aliansi kemungkinan paling cepat pada Juni.

Washington diyakini mendukung langkah yang akan menjadikan aliansi negara Barat ifu tumbuh menjadi 32 anggota. Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pekan lalu bahwa diskusi telah terjadi antara para pemimpin NATO dan menteri luar negeri dari Helsinki dan Stockholm.

Sebelum meluncurkan invasi, Rusia menuntut agar aliansi setuju untuk menghentikan perluasan di masa depan, tetapi perang telah menyebabkan pengerahan lebih banyak pasukan NATO di sisi timurnya dan peningkatan dukungan publik untuk keanggotaan Swedia dan Finlandia.

Anggota parlemen Finlandia diperkirakan akan menerima laporan soal keamanan dari pejabat intelijen minggu ini. Sedangkan Perdana Menteri Sanna Marin mengatakan mengharapkan pemerintahnya "akan mengakhiri diskusi sebelum pertengahan musim panas" tentang apakah akan membuat aplikasi keanggotaan.

Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340km (830 mil) dengan Rusia dan telah diguncang oleh invasi Ukraina.

Sementara itu  Partai Sosial Demokrat yang berkuasa di Swedia, yang secara tradisional menentang keanggotaan NATO, mengatakan sedang memikirkan kembali posisi itu sehubungan dengan serangan Rusia terhadap tetangga baratnya.

Sekretaris Partai Tobias Baudin mengatakan kepada media lokal bahwa tinjauan NATO harus selesai dalam beberapa bulan ke depan.

"Ketika Rusia menginvasi Ukraina, posisi keamanan Swedia berubah secara fundamental," menurut partai itu dalam sebuah pernyataan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper