Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia Rusia di Ukraina

Rusia dituding telah menggunakan "zat yang tidak diketahui" di Mariupol dan orang-orang menderita gagal napas.
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA--Inggris mulai memverifikasi laporan bahwa Rusia telah menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota Mariupol yang terkepung, menurut diplomat terkemuka di London.

"Ada laporan bahwa pasukan Rusia mungkin telah menggunakan bahan kimia dalam serangan terhadap orang-orang Mariupol. Kami segera bekerja dengan mitra untuk memverifikasi laporan itu lebih jauh," tulis Menteri Luar Negeri Liz Truss di Twitter.

"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan menjadi eskalasi yang tidak berperasaan dalam konflik ini dan kami akan meminta pertanggungjawaban Putin dan rezimnya," ujarnya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (12/4/2022).

Anggota parlemen Ukraina Ivanna Klympush mengatakan Rusia telah menggunakan "zat yang tidak diketahui" di Mariupol dan orang-orang menderita gagal napas. Kemungkinan besar mereka menggunakan senjata kimia, katanya. 

Batalyon Azov Ukraina dalam pesan Telegram sebelumnya mengklaim sebuah pesawat tak berawak Rusia menjatuhkan "zat beracun" pada pasukan Ukraina dan warga sipil di Mariupol.

Pasukan itu juga mengklaim bahwa orang-orang mengalami kegagalan pernapasan dan masalah neurologis.

Pendiri batalion, Andrei Biletsky, mengatakan bahwa tiga orang menderita efek dari zat beracun yang tidak diketahui.

"Tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas keracunan oleh bahan kimia perang, tetapi tanpa konsekuensi mematikan," katanya dalam sebuah video di Telegram.

Pejabat senior separatis Donetsk Eduard Basurin telah berbicara tentang kemungkinan penggunaan senjata kimia di kota pelabuhan selatan yang mengalami pemboman Rusia selama berminggu-minggu.

Basurin mengatakan pasukan Rusia yang mengepung bisa "beralih ke pasukan kimia untuk memancing pasukan Ukraina keluar dari persembunyian mereka.

Rusia telah membantah melakukan kejahatan perang selama serangannya di Ukraina. Senjata kimia adalah jenis amunisi yang disertai racun atau zat kimia yang menyerang sistem tubuh manusia.

Ada berbagai kategori senjata kimia, misalnya gas yang mampu membuat sesak nafas seperti fosgen yang menyerang paru-paru dan sistem pernapasan, menyebabkan korban tenggelam dalam sekresi paru-paru mereka.

Ada pula zat yang membuat melepuh, seperti gas mustard, yang membakar kulit dan membutakan orang. Kemudian ada kategori paling mematikan dari semuanya, yaitu gas saraf yang mengganggu pesan otak ke otot-otot tubuh.

Setetes kecil zat kimia itu bisa berakibat fatal. Kurang dari 0,5 mg gas ini sudah cukup untuk membunuh orang dewasa. Semua yang disebut bahan kimia ini dapat digunakan dalam peperangan dengan peluru artileri, bom, dan misil.

Hanya saja, semua zat kimia dilarang keras oleh Konvensi Senjata Kimia 1997 yang ditandatangani sebagian besar negara, termasuk Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper