Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Konfirmasi Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Terbesarnya

Kim Jong Un mengawasi langsung peluncuran rudal "tipe baru" ICBM, Hwasong-17 pada hari Kamis (25/3/2022).
Uji  coba rudal balistik antarnenua Hwasong-14, Selasa (4/7/2017) yang dirilis Kantor Berita Korea Utara KCNA./Reuters
Uji coba rudal balistik antarnenua Hwasong-14, Selasa (4/7/2017) yang dirilis Kantor Berita Korea Utara KCNA./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Korea Utara menyatakan pihaknya telah melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya atas perintah pemimpin Kim Jong Un untuk memperkuat pertahanannya dan mempersiapkan "konfrontasi panjang" dengan Amerika Serikat.

Kim, yang mengenakan jaket kulit hitam dan kacamata hitam, mengawasi peluncuran rudal "tipe baru" ICBM, Hwasong-17 pada hari Kamis (25/3/2022).

Uji coba ICBM penuh pertama oleh Korea Utara yang bersenjata nuklir sejak 2017 mendapat kecaman dari Korea Selatan dan Jepang, serta AS. Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran itu sebagai "pelanggaran nyata" terhadap resolusi Dewan Keamanan.

Menurut media pemerintah, senjata itu diluncurkan dari Bandara Internasional Pyongyang dan meluncur hingga ketinggian maksimum 6.248 km (3.880 mil) dan terbang sejauh 1.090 km (680 mil) selama penerbangan 67 menit sebelum jatuh ke Laut. Jepang.

Kim memerintahkan tes tersebut karena “meningkatnya ketegangan militer setiap hari di dalam dan di sekitar semenanjung Korea. “Konfrontasi lama yang tak terhindarkan dengan imperialis AS yang disertai dengan bahaya perang nuklir,” menurut kantor berita resmi untuk Korea Utara Korea, KCNA sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (25/3/2022).

Munculnya senjata strategis baru Korut akan membuat seluruh dunia dengan jelas menyadari kekuatan angkatan bersenjata strategis kami sekali lagi, kata Kim.

“Setiap pasukan harus dibuat untuk menyadari fakta bahwa mereka harus membayar harga yang sangat mahal sebelum berani mencoba melanggar keamanan negara kami,” tambahnya, menurut KCNA.

Korea Utara telah melakukan hampir selusin uji coba rudal sejak awal tahun. Menurut para analis aksi itu bertujuan untuk memaksa AS menerima Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dan menghapus sanksi internasional yang telah melumpuhkan ekonomit", ujar Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Sementara perhatian AS, sekutu utama Korea Selatan, difokuskan pada invasi Rusia ke Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper