Bisnis.com, JAKARTA--Inggris akan melipatgandakan jumlah rudal yang dikirim ke Ukraina dan mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan bantuan senjata pamungkas ke negara itu karena invasi Rusia berubah menjadi perang berkepanjangan.
PM Boris Johnson akan memberitahu para pemimpin dunia pada KTT NATO pada hari ini bahwa konflik tersebut memasuki fase baru agresi dan bencana kemanusiaan dengan pengepungan Mariupol dan serangan membabi buta terhadap warga sipil.
Pejabat Barat mengatakan bahwa baik Ukraina dan Rusia sama-sama kekurangan senjata saat konflik berlanjut dan pertahanan Ukraina yang jauh lebih baik dari yang diperkirakan.
Menjelang KTT, Johnson mengatakan Inggris akan menyediakan 6.000 rudal pertahanan baru, termasuk senjata dengan daya ledak tinggi, dan dana sebesar £25 juta dari dana Kementerian Luar Negeri untuk membantu Ukraina membayar pasukan militer dan polisinya.
Inggris kini telah menyediakan lebih dari 10.000 rudal dan akan memasok rudal anti-udara kecepatan tinggi Starstreak ke Ukraina seperti dikutip TheGuradian.com, Kamis (24/3). Senjata itu akan digunakan untuk mempertahankan diri dari pemboman udara zslain memerima pelindung tubuh, helm, dan sepatu bot tempur.
“Vladimir Putin sudah gagal di Ukraina,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan menjelang KTT di Brussels. Menurutnya, rakyat Ukraina telah menunjukkan diri mereka luar biasa berani dan ulet dalam membela tanah air mereka, dalam menghadapi serangan gencar yang tidak beralasan.
Baca Juga
Tapi kami tidak bisa dan tidak akan berdiam diri sementara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi debu, katanya.
“Inggris akan bekerja dengan sekutu untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam pertarungan ini,” katanya.