Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) pada Senin (14/3/2022), bahwa negara-negara anggotanya akan segera diserang oleh pasukan Rusia setelah serangan udara menghantam pangkalan militer Ukraina di dekat perbatasan Polandia.
Sementara itu, jumlah korban tewas di kota pelabuhan strategis selatan Mariupol, yang menghadapi kekurangan akut di tengah pengepungan yang berkepanjangan, telah mencapai 2.000, kata para pejabat di sana, seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Senin (14/3/2022).
Sementara Ukraina barat sebagian besar telah terhindar sejauh ini, serangan udara Rusia pada Sabtu (12/3/2022) malam hingga Minggu (14/3/2022) membawa perang jauh ke barat, menewaskan 35 orang dan melukai 134 orang di sebuah pangkalan militer dekat Yavoriv, di luar kota Lviv - yang sangat dekat dengan perbatasan Polandia, anggota Uni Eropa dan NATO.
“Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO, di rumah warga NATO,” kata Zelenskyy dalam pidato video yang dirilis tak lama setelah tengah malam, mendesak NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.
Washington dan sekutu Uni Eropa-nya telah mengirim dana dan bantuan militer ke Ukraina dan memberlakukan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.
Zelenskyy terus memohon rekan-rekan asing untuk berbuat lebih banyak.
Baca Juga
"Tahun lalu, saya dengan jelas memperingatkan para pemimpin NATO bahwa jika tidak ada sanksi pencegahan yang keras terhadap Federasi Rusia, itu akan menjadi perang," kata Zelenskyy.
"Kami benar."
Lebih jauh ke timur, pertempuran terakhir di pinggiran kota Kyiv menyebabkan seorang jurnalis AS tewas - reporter asing pertama yang tewas sejak invasi Rusia ke tetangganya pada 24 Februari 2022.
"Kyiv. Kota yang dikepung," tulis penasihat presiden Mykhailo Podolyak di Twitter.
Dia mengatakan kota itu sedang mempersiapkan "pertahanan yang kejam".
Sementara itu, upaya mendapatkan bantuan ke Mariupol, yang menurut lembaga bantuan sedang menghadapi bencana kemanusiaan, terus dilakukan.
Aksi kemanusiaan menuju ke sana harus kembali lagi pada hari Minggu (13/3/2022), seorang pejabat kota mengatakan kepada AFP, setelah Rusia "tidak berhenti menembak".
Sebanyak 2.187 warga kini tewas dalam beberapa hari pengeboman Rusia tanpa henti, kata dewan kota, Minggu (13/3/2022).
"Musuh menyandera kota dengan melakukan tindakan genosida yang nyata," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov.