Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki hari ke-18 invasi Rusia ke Ukraina, Senin (14/3/2022), tentara Ukraina mengkhawatirkan serangan baru.
Dikutip dari Aljazeera.com, Senin (14/3/2022), tentara Ukraina mengatakan, bahwa pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan baru saat orang-orang dievakuasi dari kota-kota garis depan melalui koridor kemanusiaan.
Tentara Ukraina mengatakan pasukan Rusia berusaha untuk mendapatkan pijakan di posisi yang diduduki, mempertahankan kecepatan ofensif mereka dan mempersiapkan serangan baru.
Adapun, Kyiv melaporkan lebih dari 5.500 orang dievakuasi dari kota-kota garis depan pada Minggu (13/3/2022).
Pada sisi lain, Ukraina dan Rusia akan mengadakan putaran baru pembicaraan pada hari Senin (14/3/2022), kata para pejabat.
Pihak Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memperingatkan penduduk Mariupol untuk menghadapi "skenario terburuk" kecuali Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan untuk memastikan akses kemanusiaan.
Baca Juga
Sebelumnya, Ameriak Serikat (AS) dan China mengirim utusan untuk bertemu di Roma pada Senin (14/3/2022) di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas perang Rusia-Ukraina.
Pihak AS mengatakan Rusia telah meminta peralatan militer China.
Sebelum pembicaraan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dengan blak-blakan memperingatkan China untuk menghindari membantu Rusia menghindari hukuman dari sanksi global yang telah memukul ekonomi Rusia.
"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut," katanya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menempatkan China di tempat yang sulit dengan dua mitra dagang terbesarnya: AS dan Uni Eropa.
China membutuhkan akses ke pasar tersebut, namun juga telah menunjukkan dukungan untuk Moskow, bergabung dengan Rusia dalam menyatakan persahabatan dengan “tanpa batas”.