Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Dituduh Kerahkan Tahanan dan Pasukan Bayaran di Ukraina

Pemerintah Ukraina menyebut pasukan bayaran Rusia berasal dari wilayah distrik terpisah di oblast Donetsk dan Luhansk.
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV

Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina menuding Rusia mengerahkan tentara bayaran dalam invasi yang telah berlangsung selama 17 hari lebih. 

Dalam keterangan resminya, pemerintah Ukraina menyebut pasukan bayaran tersebut berasal dari wilayah distrik terpisah di oblast Donetsk dan Luhansk.

“[Termasuk] tentara bayaran dari Abkhazia, Ossetia Selatan dan tahanan dari lembaga pemasyarakatan federasi Rusia,” demikian penjelasan resmi pihak Ukraina, Minggu (13/3/2022).

Ukraina juga melaporkan bahwa Rusia terus melakukan serangan ofensif ke masyarakat sipil. Serangan rudal dan bom Rusia menghancurkan infrastruktur penting, lingkungan perumahan dan lapangan terbang.

“Mereka dengan sinis mengabaikan aturan hukum humaniter internasional,” imbuhnya.

Sementara itu, Juru Bicara Utama Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa 3.593 fasilitas militer Ukraina dinonaktifkan selama operasi khusus berlangsung.

Jumlah itu terdiri atas 61 helikopter, 126 kendaraan udara tak berawak, 1.159 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 118 peluncur roket ganda, 436 artileri dan mortir lapangan, dan 973 unit kendaraan militer khusus.

"Pada siang hari kemarin, penerbangan dan pertahanan udara Angkatan Udara Rusia ditembak jatuh di udara: satu helikopter Mi-24 dari Angkatan Udara Ukraina dan tiga kendaraan udara tak berawak, termasuk satu Bayraktar TB-2," kata Igor dalam keterangannya dikutip Sabtu (13/3/2022).

Igor menambahkan bahwa pesawat taktis operasional, tentara dan pesawat tak berawak Rusia juga menghantam 79 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, termasuk empat pusat komando dan kendali dan pusat komunikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper