Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Indonesia Waspadai Dampak Perang Rusia vs Ukraina

Pemerintah Indonesia diminta mewaspadai dampak geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi akibat perang Rusia-Ukraina.
Situasi lingkungan yang hancur terkena rudal pasukan Ukraina di Kharkiv, Ukraina/The Moscow Times
Situasi lingkungan yang hancur terkena rudal pasukan Ukraina di Kharkiv, Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Pemerintah Indonesia untuk mewaspadai dampak geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi akibat perang Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, Indonesia perlu waspada terhadap perubahan geopolitik global sebagai akibat dari struktur keamanan regional yang berubah selain benturan kepentingan antarnegara dan perebutan akses energi.

Karena itulah, dampak tersebut tidak saja akan berpengaruh pada sektor ekonomi seperti energi, tapi juga pada sektor pangan akibat belum jelas tanda-tanda kapan konflik akan berakhir. Benturan kepentingan antarnegara dan perebutan akses energi tidak bisa dianggap remeh.

“Kami sebagai Komisi I DPR meminta pemerintah indonesdia waspada terhadap dampak geopolitik, geoekonomi dan geostrategi perang Rusia Ukraina,” kata Meutya dalam diskusi bertajuk Posisi Indonesia dalam Konflik Rusia-Ukraina, yang digelar Partai Gelora Indonesia, Rabu (9/3/2022).

Meutya mengakui sejauh ini dampak langsung dari konflik Rusia-Ukraina masih berskala regional. Akan tetapi, bukan tidak mungkin juga akan berdampak pada ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

“Harapan pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi tentu akan makin jauh akibat perang Rusia-Ukraina,” ujarnya.

Pada bagian lain dalam diskusi tersebut, Meutya mengatakan bahwa Indonesia meski menginisiasi penyelesaian damai dalam forum Asean dan presidensi G20 untuk mempercepat penyelesaian konflik dua negara bertetangga itu.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mengatakan tidak ada proyeksi jangka pendek bahwa konflik bersenjata bisa diselesaikan.

“Eskalasinya akan terus meningkat. Konflik ini akan panjang dan tatanan global akan rusak seperti yang terjadi pada Perang Dunia II," ujarnya.

Terkait dampaknya pada Indonesia, Anis mengaku khawatir dengan kenaikan harga BBM yang sudah terjadi di banyak tempat. Demikian juga dengan harga pangan karena sebagian kebutuhan pokok itu termasuk komoditas impor.

“Tingkat keamanan kita rapuh sebagaimana komponen kenaikan harga sembako lainnya. Kita mengalami residu itu, sementara konfliknya terbuka,” ujarnya dalam diksui virtual tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper