Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Bill Burns menyampaikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengambil alih Ibu Kota Ukraina, Kiev dalam waktu singkat sebelum melancarkan invasi pada 24 Februari 2022.
Dikutip melalui Dailymail, Burns mengatakan aksi mengambil alih Kiev rencananya dilakukan dalam 2 hari sejak Rusia resmi meluncurkan invasinya. Namun, hingga memasuki hari ke-14, Rusia belum sepenuhnya berhasil mengambil alih Ibu Kota Ukraina.
Sementara itu, pasukan kolom utama lapis baja Rusia telah terhenti di luar Kiev selama berhari-hari dan diyakini memberikan bukti bahwa Putin marah dan frustrasi.
"Anda tahu, ini adalah masalah keyakinan pribadi yang mendalam untuknya. Dia telah mendidih dalam kombinasi yang mudah terbakar dari keluhan dan ambisi selama bertahun-tahun. Namun, Putin telah meremehkan kemampuan tempur Ukraina dan respon global,” kata Burns dikutip melalui Dailymail, Rabu (8/3/2022).
Dia melanjutkan, alih-alih merebut Kiev dalam 2 hari pertama kampanye, yang menjadi dasar rencananya, setelah hampir dua minggu mereka masih belum dapat sepenuhnya mengepung kota.
Burns mengungkapkan Amerika Serikat (AS) mulai mengetahui akan rencana permainan Rusia, meski pasukan Rusia telah membuat kemajuan yang signifikan di selatan negara tersebut, tetapi mereka terhenti di bagian lain Ukraina.
Penyebabnya, tentara yang ditangkap mengeluhkan kekurangan makanan, bahan bakar, dan rencana pertempuran secara keseluruhan.