Bisnis.com, SOLO - International Women's Day atau Hari Perempuan Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Hari Perempuan Sedunia bermula dari adanya aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1909.
Kemudian pada 1911, Hari Perempuan Sedunia mulai diperingati dengan menyoroti nilai sosial, budaya, ekonomi, dan politik perempuan.
Mulanya, unjuk rasa dilakukan oleh para buruh perempuan di New York yang menuntut mengenai jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih dalam berpolitik.
Tuntutan tersebut juga diserukan oleh Clara Zetkin, seorang aktivis yang kemudian mengusulkan pembentukan hari perempuan internasional.
Ia memasukan idenya ini ke International Conference of Working Women yang berlangsung di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1910.
Baca Juga
Dalam konferensi tersebut, sebanyak 100 perempuan dari 17 negara menyetujui usul Clara dengan suara bulat.
Kemudian pada 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan secara resmi di beberapa negara, seperti Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.
Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Pemilihan 8 Maret sebagai International Women's Day
Pemilihan tanggal 8 Maret diputuskan setelah adanya unjuk rasa para pekerja Rusia, hingga mengakibatkan adanya Revolusi Rusia pada 1917.
Akhirnya, Hari Perempuan Sedunia pun dijadikan hari libur nasional di Soviet Rusia pada 1917.
Tema Hari Perempuan Sedunia 2022
Di setiap tahunnya, peringatan International Women's Day memiliki tema yang berbeda-beda.
Adapun tema pada tahun ini yakni #BreakTheBias yang memiliki arti tak pilih-pilih.
Tema ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran terhadap bias dunia terhadap kesetaraan gender.
#BreakTheBias memiliki pesan kepada para perempuan untuk berusaha melawan ketidaksetaraan, bias, dan stereotip yang disematkan oleh masyarakat.