Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid, mengatakan ada beberapa indikator/ciri penceramah radikal yang bisa dicermati.
Pertama, mengajarkan ajaran yang anti-Pancasila dan pro-ideologi khilafah internasional.
Kedua, mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain berbeda paham.
Ketiga, menanamkan sikap antipemerintahan yang sah.
Keempat, memiliki sikap ekslusif terhadap lingkungan.
Kelima, memiliki pandangan antibudaya ataupun antikearifan lokal.
Baca Juga
"Maka mengenali ciri-ciri penceramah jangan terjebak pada tampilan, tetapi isi ceramah dan cara pandang mereka dalam melihat persoalan keagamaan yang selalu dibenturkan dengan wawasan kebangsaan, kebudayaan, dan keragaman," katanya dalam siaran persnya, Sabtu (7/3/2022).
Oleh karena itu, BNPT meminta kementerian dan lembaga pemerintah untuk tidak mengundang penceramah agama yang kerap menghidupkan narasi radikal intoleran.
Imbauan itu menyusul adanya arahan dari Presiden Joko Widodo terkait program Disiplin Nasional.
"Kepada K/L beserta keluarga besar untuk tidak mengundang penceramah yang mengembangkan narasinya radikal intoleran," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam keterangan resminya, Sabtu (5/3/2022).