Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Terry Aibon, Anak Buah Gembong KKB Nau Waker Pembantai 8 Karyawan PTT di Papua Diburu TNI-Polri

Polri-TNI saat ini memburuTerry Aibon, anak buah gembong KKB Nau waker, yang membantai 8 karyawan PTT hingga tewas di Distrik Beoga Barat Papua.
Dokumentasi- KKB, Minggu (20/2/2022) kembali melakukan pembakaran rumah warga di Kabupaten Puncak, Papua./Antara
Dokumentasi- KKB, Minggu (20/2/2022) kembali melakukan pembakaran rumah warga di Kabupaten Puncak, Papua./Antara

Bisnis.com, JAKARTA –  Aparat gabungan TNI dan Polri berkomitmen memburu gerombolan bersenjata KKB Papua yang dipimpin Terry Aibon alias Aibon Kogeya yang membantai 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) hingga tewas di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022).

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman di Timika, Minggu (6/3/2022), mengatakan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan itu tetap menjadi komitmen aparat TNI-Polri.

Namun, saat ini aparat keamanan fokus mengevakuasi jenazah delapan karyawan PTT ke Timika.

"Kami tetap berkomitmen untuk melakukan upaya penegakan hukum karena apa yang mereka lakukan itu merupakan sebuah tindak pidana. Sekarang ini kami fokus untuk mengevakuasi para korban," kata Firman.

Satgas Operasi Damai Cartenz kini terus mengumpulkan informasi dari anggota di lapangan tentang para pelaku yang telah membunuh delapan karyawan PTT.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menyebut, bahwa pelaku penyerangan karyawan PTT yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang merupakan kelompok yang dipimpin Terry Aibon alias Aibon Kogeya.

Terry Aibon diketahui merupakan anak buah salah satu gembong KKB Nau Waker.

Meski sudah mengetahui identitas kelompok bersenjata tersebut, namun aparat TNI-Polri membutuhkan pengembangan lebih lanjut atas berbagai laporan dan informasi yang diterima.

"Pelakunya sudah bisa kami identifikasi, namun kami perlu pengembangan lebih lanjut," kata Firman.

Evakuasi

Sementara itu, upaya evakuasi delapan karyawan PTT dari lokasi mereka ditembak yaitu di BTS 3 Proyek Palapa Ring Timur di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak ke Timika, Kabupaten Mimika pada Minggu (6/3/2022) pagi belum bisa dilakukan karena helikopter tidak bisa menjangkau lokasi itu akibat kondisi cuaca buruk.

Delapan karyawan PTT dibantai hingga tewas oleh gerombolan bersenjata di kamp yang mereka tempati pada Rabu (2/3/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIT.

Para karyawan PTT itu berada di kawasan terpencil di pegunungan Papua untuk mengerjakan perbaikan BTS 3 Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.

Delapan karyawan PTT yang meninggal tersebut teridentifikasi bernama Bona Simanulang, Renal Tentua Tagasye, Bili Galdi Balion, Jamaludin, Sharil Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebei Tabuni dan Ibo.

RSUD Mimika

Adapun, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mimika, Papua menyiapkan 12 petugas untuk melakukan pemulasaraan sekaligus visum jenazah karyawan PT Palapa Timur Telematika yang dibantai gerombolan bersenjata di Kampung Jenggeran, Disteik Beoga Barat, Kabupaten Puncak.

Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena di Timika, Minggu, mengatakan tim pemulasaraan jenazah delapan karyawan PTT itu terdiri atas empat tenaga dokter dibantu beberapa orang perawat.

"Pada prinsipnya kami di RSUD Mimika sudah siap. Sejak semalam kami terus melakukan koordinasi dengan Tim TNI-Polri untuk persiapan rencana evakuasi jenazah para korban ke RSUD Mimika. Begitu tiba di kamar jenazah RSUD Mimika akan dilakukan pemulasaraan sekaligus visum oleh petugas," ujar Lucky.

Sesuai rencana awal, katanya, evakuasi jenazah delapan karyawan PTT dari lokasi mereka terbunuh di Camp BTS 3 Proyek Palapa Ring Timur Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak ke Timika dilakukan pada Minggu (6/3/2022), namun kegiatan tersebut ditunda lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan helikopter dapat menjangkau lokasi yang berada di wilayah ketinggian Papua itu.

"Informasi resmi yang kami terima dari TNI-Polri bahwa evakuasi hari ini tidak jadi dilaksanakan karena terkendala cuaca. Direncanakan akan dilanjutkan esok pagi," kata Lucky.

Berbagai persiapan terus dilakukan oleh pihak RSUD Mimika dan pihak TNI-Polri di kamar jenazah rumah sakit itu.

Lucky mengatakan pihak perusahaan PTT telah menyediakan delapan peti jenazah di kamar jenazah RSUD Mimika.

Adapun untuk melakukan pemulasaraan dan visum jenazah delapan karyawan PTT, sudah disiapkan dua meja di kamar jenazah RSUD Mimika, setiap meja nantinya akan ada enam petugas, termasuk dua tenaga dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper