Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa negara Barat dan Eropa telah mengumumkan serangkaian sanksi untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Dilansir dari Mint, Minggu (27/2/2022), sejumlah negara yang telah mengumumkan sanksi tersebut antara lain Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Eropa, dan Kanada.
Sementara itu, sanksi ini akan menjadi hukuman finansial yang paling berpotensi melumpuhkan Rusia atas invasi tak henti-hentinya ke Ukraina.
Lantas, apa itu SWIFT?
SWIFT merupakan jaringan pembayaran internasional dunia yang digunakan oleh bank dan sistem keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi dengan cepat, akurat, dan aman, seperti instruksi pengiriman uang.
Jaringan pembayaran ini didirikan pada 1963 dengan 239 bank di 15 negara. Pada 1977, SWIFT diperluas ke 518 institusi di 222 negara. Seiring berjalannya waktu, kini telah lebih dari 9.000 pengguna dari lebih 200 negara menggunakan jaringan pembayaran SWIFT.
Baca Juga
Awalnya, pendiri SWIFT merancang jaringan untuk memfasilitasi komunikasi tentang treasury dan transaksi koresponden saja. Kini, jaringan SWIFT telah diperluas ke bank, lembaga pialang dan rumah perdagangan, penyimpanan, rumah bisnis perusahaan, dealer sekuritas, kliring, perusahaan manajemen aset, pialang valuta asing dan uang, hingga bursa.
Untuk pengiriman uang, SWIFT memberikan kode unik kepada setiap organisasi keuangan yang berpartisipasi dengan delapan atau sebelas karakter.
Apabila penggunaan SWIFT diblokir, maka Rusia tidak akan mendapatkan akses ke pasar keuangan di seluruh dunia. Di mana, pemblokiran itu akan mempersulit perusahaan dan individu Rusia untuk membayar impor dan menerima uang tunai untuk ekspor.