Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merasa Senasib dengan Ukraina, Taiwan akan Ikut Jatuhkan Sanksi kepada Rusia

Tindakan Taiwan inipun erat kaitannya dengan bahaya keamanan serupa dihadapi Ukraina, di mana Taipei sangat khawatir akan invasi dari Beijing.
Sejumlah warga Ukraina bersiap meninggalkan ibu kota, namun perjalanan kereta api ternyata ditunda atau dibatalkan di stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa serta membuat lantai bursa di sejumlah negara jatuh./Bloomberg-Erin Trieb
Sejumlah warga Ukraina bersiap meninggalkan ibu kota, namun perjalanan kereta api ternyata ditunda atau dibatalkan di stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa serta membuat lantai bursa di sejumlah negara jatuh./Bloomberg-Erin Trieb

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Luar Negeri Taiwan melalui akun resminya menyatakan berencana memberikan sanksi terhadap Rusia seiring dengan invasi militer yang dilakukan terhadap Ukraina.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/2/2022), secara resmi pernyataan itu diunggah akun resmi Kementerian Hubungan Luar Negeri Taiwan. Taipei beranggapan bahwa aksi Vladimir Putin telah melanggar kedaulatan Ukraina, merusak perdamaian, dan stabilitas regional maupun global.

Taiwan mempunyai persoalan keamanan yang sama. Saat ini, Taipei sangat was-was terhadap aksi militer yang sama oleh Beijing, di mana pulau tersebut diklaim sebagai bagian dari China yang telah memblokir interaksi negeri tersebut dengan negara lain.

Pernyataan Taiwan itupun mengikuti suara mayoritas negeri Barat. Para sekutu menilai Ibu Kota Kiev akan segera jatuh ke tangan Rusia. Hal ini, seperti dinyatakan Presiden AS Joe Biden, merupakan momen berbahaya yang dihadapi Eropa.

Pasukan Rusia menyerang Ukraina dari utara, selatan dan timur, dan kepala pertahanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperkirakan gelombang serangan baru. Zelenskiy mengatakan 137 tentara negaranya telah tewas sejauh ini, Tass melaporkan.

Pemerintahan Biden mengatakan AS sedang bersiap untuk menerima warga Ukraina yang melarikan diri dari kekerasan, ketika mitra Amerika di Eropa dan Jepang mengumumkan hukuman ekonomi baru.

Taiwan berencana untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan menyerukan diakhirinya serangan terhadap Ukraina, negara yang memiliki kekhawatiran keamanan yang sama dengan pulau yang dikelola secara demokratis.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper