Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBNU: Soal Israel-Palestina, Utamakan Kemanusiaan

Menjalin hubungan dengan Israel bisa menjadi salah satu opsi untuk melindungi keamanan dan keselamatan warga Palestina.
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf melambaikan tangan sebelum mengikuti proses pelantikan sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf melambaikan tangan sebelum mengikuti proses pelantikan sebagai anggota Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel adalah wacana yang sarat kontroversi, namun kepentingan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama.

“Apapun yang dilakukan, sebagai jalan keluar dari masalah Palestina harus kita tempuh. Banyak hal di luar diplomasi formal yang harus kita tempuh,” katanya kepada wartawan, Senin (10/1/2021).

Dia mengaku tidak dalam kapasitas memberikan rekomendasi politik hubungan Indonesia-Israel, tapi Indonesia tidak boleh menggeser fokus pada dimensi kemanusiaan.

Menurutnya, menjalin hubungan dengan Israel bisa menjadi salah satu opsi untuk melindungi keamanan dan keselamatan warga Palestina. Wacana itu sempat digulirkan ketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden Indonesia. 

Namun, dalam konteks hari ini, Yahya menyebut wacana itu bisa saja relevan atau sudah usang.

“Kita harus melihat perkembangannya. Kita tidak boleh berhenti pada satu wacana saja. Ketika Gus Dur bilang itu, kaitannya adalah untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina,” katanya. Dia mengatakan harus dilihat realitas politik dan apa langkah yang paling tepat. Sebelumnya Yahya menghadiri perayaan ulang tahun ke-57 Hamas di Kedutaan Besar Palestina.

Dia menambahkan bahwa PBNU siap terlibat dalam berbagai jalur diplomasi terkait Palestina karena PBNU memiliki rekam jejak baik dalam membangun perdamaian dunia, termasuk terlibat dalam moderasi Taliban di Afghanistan.

Gus Yahya juga yakin PBNU bisa terlibat dalam perdamaian Palestina-Israel.

“Tentu bisa engage dengan Israel. Tapi bukan dalam frame politik, itu bukan posisi kita. Kita harus berbicara dengan semua pihak, termasuk Palestina. Karena stakeholder dalam hal ini bukan hanya Israel-Palestina, tapi ada aktor Barat lainnya,” ujar Yahya.

Karena itu mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid itu menyoroti pentingnya pendekatan di luar jalur diplomasi formal.

“Masalah yang kita hadapi dengan Palestina adalah masalah yang sangat besar, tua, dan kompleks. Dari sudut pandang saya, ada masalah besar yang harus kita lakukan dan pekerjaan ini dibutuhkan lebih dari diplomasi,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper