Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 61,5 persen pemilih Anies Baswedan mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sementara 37,7 persen menyatakan kurang atau sama sekali tidak puas.
Simpulan tersebut terungkap dalam survei Indikator Politik yang dipublikasikan pada Minggu (9/1/2022) kemarin. Survei tersebut sekaligus mematahkan asumsi bahwa basis pemilih Anies anti terhadap kebijakan pemerintah Jokowi.
"Mayoritas merasa puas dengan kerja Presiden Joko Widodo," demikian dikutip melalui paparan survei, Senin (10/1/2022).
Meski mayoritas puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi, namun persentase basis pendukung Anies masih lebih rendah dibandingkan dengan basis pendukung Ganjar Pranowo yang tingkat kepuasannya terhadap kinerja Jokowi mencapai 83,4 persen, atau Prabowo yang mencapai 68,3 persen.
Sebelumnya, sebanyak 71,4 persen responden mengaku puas atas kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi berdasarkan hasil terkini Survei Indikator Politik Indonesia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa variabel yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden adalah kondisi perekonomian.
Baca Juga
“Baik secara nasional maupun secara rumah tangga, mereka yang mengatakan kondisi [ekonomi] mengalami perbaikan ada peningkatan. Itu menjelaskan mereka yang puas terhadap kinerja presiden itu mencapai 71,4 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (9/1/2022).
Kemudian, sambung Burhanuddin, kepuasan terhadap kinerja Presiden juga dipengaruhi oleh faktor penanganan pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, kepuasan terhadap kinerja presiden pada survei kali ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan hasil pada pertengahan tahun lalu atau Juli 2021 yang hanya mencapi 59 persen.
Adapun, vaksin bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024, dilakukan pada 3-11 Desember 2021.
Surveo ini dilakukan terhadap 2020 responden dengan jumlah sampel basis 1.020 responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi dan dilakukan penambahan 800 responden dari Jawa Timur.
Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.