Bisnis.com, JAKARTA--Sebanyak 874 kendaraan dibakar di seluruh Prancis pada malam tahun baru sebagai bagian dari tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Akan tetapi dengan pembatasan terkait virus Corona, angka itu lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, menurut Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin sebagaimana dikutip CNN.com, Minggu (2/1/2022).
Total 1.316 mobil dibakar pada 2019, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Namun demikian, lebih banyak orang yang diinterogasi terkait tradisi aneh itu dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pada pergantian tahun ini sebanyak 441 orang dibawa ke kantor polisi dibandingkan dengan 376 pada tahun 2019.
Di Strasbourg, Prancis timur laut, sebanyak 31 orang dibawa untuk diinterogasi setelah melakukan pembakaran kendaraan dan tong sampah.
Enam dari mereka yang diperiksa adalah anak di bawah umur yang melanggar jam malam sementara sisanya terkait dengan dugaan pembakaran, menurut pihak berwenang di Strasbourg. Sebanyak empat orang petugas kepolisian dikonfirmasi menderita luka ringan.
Meskipun ada pembatasan kegiatan akibat virus Corona, di bagian wilayah Yonne Prancis tengah, pihak berwenang mengatakan pesta ilegal dengan 1.500 orang masih berlangsung hingga Sabtu tengah hari waktu setempat dan pasukan polisi di lokasi berusaha mengendalikan situasi, kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.
Tradisi membakar mobil itu rupanya dilarang saat ini karena pandemi yang masih melanda. Orang-orang yang masih melakukan aksi tersebut dianggap melanggar aturan pembatasan sosial yang kini digalakkan Perancis guna mencegah penyebaran virus Corona.
Selanjutnya, petugas akan menggelar investigasi terbuka terhadap organisasi ilegal yang menggelar kerumunan tersebut.