Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Beberkan Peluang Wabah Covid-19 Gelombang 3 di RI

Pakar epidemiologi mengatakan potensi terjadinya kenaikan kasus Covid-19 atau wabah gelombang 3 di Indonesia lebih moderat, atau tidak akan seperti lonjakan kasus yang terjadi pada pertengahan tahun 2021.
Siswa kelas 6 terpaksa belajar di teras sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotul Muttaqin Desa Penompo, Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021). Mereka sudah satu pekan belajar di teras sekolah karena atap bangunan kelas sekolahnya ambruk akibat hujan disertai angin kencang. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz
Siswa kelas 6 terpaksa belajar di teras sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudlotul Muttaqin Desa Penompo, Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021). Mereka sudah satu pekan belajar di teras sekolah karena atap bangunan kelas sekolahnya ambruk akibat hujan disertai angin kencang. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan potensi terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia lebih moderat, atau tidak akan seperti lonjakan kasus yang terjadi pada pertengahan tahun 2021.

Dicky dalam diskusi daring bertajuk "Menangkal Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia" yang diselenggarakan sebuah media yang dipantau di Jakarta, Senin (22/11/2021), mengatakan potensi rendahnya lonjakan kasus karena cakupan vaksinasi yang jauh lebih baik dibandingkan pada pertengahan tahun.

"Memang saat ini potensi gelombang ketiga masih dalam derajat moderat, artinya tidak seperti gelombang kedua karena sudah lebih banyak yang divaksinasi," kata Dicky.

Dia mengatakan, bahwa skenario terburuk apabila terjadi gelombang ketiga di Indonesia yaitu dengan jumlah penambahan kasus 10 ribu hingga 20 ribu per hari. Namun, hal tersebut pun diprediksi hanya terjadi apabila tidak ada pengetatan dan kebijakan PPKM dicabut, orang-orang sudah tidak lagi memakai masker.

Bahkan dengan kebijakan yang ada saat ini pun Dicky optimistis bahwa potensi peningkatan kasus tidak akan tinggi.

"Bahkan dengan PPKM yang sekarang pun, belum level 3, sebetulnya proyeksinya masih jauh lebih moderat daripada ancaman Januari lalu maupun ancaman gelombang kedua," kata dia.

Kendati demikian, Dicky mengingatkan agar Indonesia tidak terlalu percaya diri lantaran belum banyak informasi terkait penyakit Covid-19 yang diketahui, sehingga masih menimbulkan banyak ketidakpastian.

Dia mencontohkan kasus di Eropa, yang mana negara-negara maju seperti Denmark dengan sistem kesehatan yang paling bagus sekalipun tetap saja masih mengalami ledakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper