Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selangkah Lagi Kasus Korupsi Impor Emas Naik ke Penyidikan

Kejagung sudah menemukan adanya perbuatan tindak pidana dalam perkara korupsi impor eams yang diduga merugikan negara Rp47,1 triliun.
Emas batangan/Bloomberg
Emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan perkara dugaan tindak pidana korupsi impor emas yang melibatkan delapan perusahaan akan naik ke tahap penyidikan dalam waktu dekat.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Supardi mengemukakan, bahwa tim penyidik Kejagung sudah menemukan adanya perbuatan tindak pidana dalam perkara korupsi yang diduga merugikan keuangan negara Rp47,1 triliun.

Menurut Supardi, dalam waktu dekat tim penyidik Kejagung akan menaikkan perkara korupsi itu ke tahap penyidikan. Namun, tidak dijelaskan detail apakah naiknya perkara impor emas itu diikuti dengan penetapan tersangka atau tidak.

"Ya sebentar lagi kasus itu akan kita naikkan ke tahap penyidikan ya," tuturnya kepada Bisnis di Kejaksaan Agung, Kamis (21/10/2021).

Supardi menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah pejabat hingga pegawai di Bea Cukai untuk mendalami perkara korupsi itu.

"Sudah, pejabat bea cukai sudah diperiksa," kata Supardi.

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menuturkan, ada dugaan skandal impor emas senilai Rp47,1 triliun.

Impor tersebut, disebut Arteria melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Dia mendesak Kejagung menuntaskan kasus itu, karena berpotensi merugikan negara hingga Rp2,9 triliun. Terlebih, bea masuknya 0 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper