Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengubah cara kita hidup dalam banyak hal dan mengganggu hampir setiap aspek kehidupan, salah satunya sektor pendidikan.
Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, setengah dari populasi siswa di tingkat global masih terpengaruh oleh penutupan sekolah yang berpotensi menyebabkan hilangnya proses pembelajaran siswa.
Merespon hal tersebut, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, kembali menyelenggarakan 7th ICEMS (International Conference on Education in Muslim Society) pada 8–9 Oktober 2021.
Konferensi tahunan yang berlangsung sejak 2014 tahun ini, mengusung tema “Embracing the New Normal: Changing Roles of Teachers and Technologies in Shifting Education Landscape”.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis mengatakan pembelajaran daring membuat siswa dan pendidik tidak memiliki pilihan yang lebih baik selain menerima, menyesuaikan diri, dan menjadikannya bagian dari pola pikir dan keseharian mereka.
“Dalam situasi seperti ini, kita membutuhkan cara-cara inovatif untuk menghadapi tantangan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi, termasuk cara paling efektif untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam praktik pendidikan di semua tingkatan,” ujar Amany dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Sururin, M.Ag mengungkapkan topik yang tahun ini diangkat oleh ICEMS sangat penting karena banyak lembaga pendidikan berusaha mengatur strategi dan beradaptasi dengan arah pendidikan saat ini dan masa depan, di seluruh dunia.
“Saya percaya, kolaborasi di bidang pendidikan dapat membawa perubahan signifikan di masa depan, khususnya di Indonesia,” papar Sururin.
Konfrensi yang merupakan program unggulan FITK ini menghadirkan pidato kunci dari Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si.
Selain itu, turut hadir narasumber dari berbagai negara seperti Prof. Simon Bedford (Western Sydney University, Australia), Dr. Idle Farah (Umma University, Kenya), Prof. Dr. Ismi Arif Ismail (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), Robin Ersing, Ph.D. (University of South Florida, Amerika Serikat), Dr. Philip Henry (University of Derby, UK), Muhammad Zuhdi, Ph.D. dan Didin Nuruddin Hidayat, PhD (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia).
Konfrensi yang berlangsung secara virtual ini, dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu kritis dan tantangan, serta berbagi pengalaman praktik terbaik selama pandemi terutama di bidang kurikulum, evaluasi, kebijakan pendidikan, perencanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, pengembangan profesionalitas guru, metode dan strategi pembelajaran di masa pandemi.
“Harapannya, kita dapat menawarkan cara-cara inovatif untuk meminimalkan bahaya kehilangan pembelajaran dan memaksimalkan potensi belajar siswa,” tutur Ketua ICEMS, Kustiwan Syarief.