Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPW: Gerakan Terorisme Itu Nyata dan Perlu Diwaspadai

IPW menilai gerakan terorisme di Indonesia ancaman nyata. Oleh karena itu, keberadaan Densus 88 masih sangat diperlukan.
Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai keberadaan Densus 88 Antiteror Polri masih sangat diperlukan untuk memberantas aksi terorisme di Indonesia.

Pasalnya, gerakan terorisme di Indonesia merupakan ancaman nyata dan harus segera diantisipasi agar tidak semakin meluas.

"Gerakan terorisme di Indonesia adalah nyata dan merupakan ancaman laten yang harus setiap saat wajib diantisipasi dan diprediksi pola gerakan dan perekrutannya," tutur Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada Bisnis melalui pesan singkat, Rabu (6/10/2021).

Oleh karena itu, Sugeng menyesalkan pernyataan politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang justru menginginkan Densus 88 untuk dibubarkan.

Menurutnya, pernyataan Fadli Zon tersebut tidak berdasar dan hanya ingin mencari dukungan dari kelompok tertentu.

"Itu pernyataan ngawur dan berbahaya bagi politisi yang sekedar mau berbeda dan mendapatkan dukungan dari kelompok tertentu," katanya.

Meski demikian, Sugeng juga berharap agar Tim Densus 88 Antiteror Polri tetap mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam kinerja yang dilakukan.

"IPW juga meminta perhatian agar Tim Densus 88 dalam metode kerjanya juga tetap mengedepankan penegakan hukum yang menghormati hak asasi manusia," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, politikus Fadli Zon mengusulkan agar Densus 88 dibubarkan. 

Hal itu disampaikan Fadli melalui akun media sosialnya untuk menanggapi pernyataan Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror Kombes Pol. M. Rosidi yang mengatakan kemenangan Taliban di Afganistan dapat menginspirasi teroris di Indonesia

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," cuitnya melalui akun Twitter @fadlizon, Selasa (5/10/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper