Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan apresiasi dari Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Bangladesh yang telah bersedia menampung pengungsi Rohingya.
Dia meminta komunitas internasional lainnya agar tidak mengesampingkan masalah etnis Rohingya dan bersedia untuk turut membantu.
Hal tersebut disampaikan pada pertemuan High Level Event on Rohingya Crisis di sela Sidang Umum PBB ke-76 New York.
“Saya menyampaikan bahwa rakyat Rohingya sudah menderita cukup lama, dan sampai saat ini belum ada perkembangan perbaikan yang signifikan. Kondisi pengungsi Rohingya sangat mengkhawatirkan terlebih di masa pandemi ini,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya, setiap pertemuan yang membahas krisis politik di Myanmar, Indonesia selalu mengingatkan bahwa masih adanya satu pekerjaan rumah besar yang tidak boleh sampai dikesampingkan, yaitu penyelesaian masalah Rohingya.
Menurutnya, para pengungsi Rohingya di Cox’s Bazaar, Bangladesh juga sangat rentan terpapar Covid-19. Hal ini diperburuk oleh vaksinasi yang masih rendah.
Baca Juga
Oleh sebab itu, dia meminta dua hal yang harus dilakukan komunitas internasional dalam membantu perbaikan situasi para pengungsi Rohingya.
Pertama, bantuan untuk mengatasi Covid-19.
“Untuk itu, vaksinasi, alat kesehatan, dan obat-obatan harus disalurkan ke Cox’s Bazaar. Masyarakat internasional harus bekerja sama untuk pastikan pengungsi Rohingya dapat segera memperoleh akses vaksin,” katanya.
Kedua, komunitas internasional harus bahu membahu menciptakan kondisi yang mendukung repatriasi atau kembalinya para pengungsi Rohingya ke Tanah Air mereka, yaitu Myanmar.
“Dalam konteks inilah, saya menekankan pentingnya segera diselesaikan krisis politik yang saat ini terjadi di Myanmar, antara lain melalui implementasi Five Points of Consensus. Krisis politik yang berkepanjangan akan menghambat upaya repatriasi,” katanya.