Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Indonesia Apresiasi Dukungan Australia

Pemerintah Australia juga telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin ke Indonesia senilai 77,1 juta dolar Australia (Rp810 miliar).
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan apresiasi Indonesia kepada Australia atas dukungan yang berkelanjutan selama pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan, penanganan pandemi masih menjadi salah satu isu utama yang dibahas pada pertemuan 2+2 antara RI dan Australia. Khususnya, atas kerja sama yang telah dilakukan kedua negara untuk penanganan pandemi mulai dari kesehatan dan ekonomi.

"Dalam kesempatan ini saya ingin berterima kasih dan mengapresiasi Australia dalam dukungan ke Indonesia bagi penanganan pandemi," ujarnya melalui konferensi pers virtual, Kamis (9/9/2021)

Retno memerinci, Australia telah memberi bantuan satu juta dosis vaksin AstraZeneca, 1.000 ventilator, 700 oxygen concentrators, 170 oxygen cylinders, tes rapid antigen, dan suplai alat kesehatan lainnya.

"Bersama-sama, kita bertekad untuk mengatasi pandemi ini dan berkontribusi menuju ketahanan kesehatan di wilayah kita," lanjutnya.

Menurut catatan Bisnis, Indonesia pada Rabu (8/9/2021) telah menerima vaksin AstraZeneca sebanyak 500 ribu dosis pada Rabu (8/9/2021) melalui mekanisme berbagi vaksin bilateral dari Pemerintah Australia dalam kedatangan vaksin tahap ke-51.

Kedatangan vaksin gelombang kedua ini merupakan bagian dari rencana bantuan 2,5 juta dosis vaksin dari Australia bagi masyarakat Indonesia pada 2021.

Kementerian Pertahanan

Dalam agenda tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga mengapresiasi dukungan Australia kepada Indonesia dalam penanganan pandemi.

Prabowo mengatakan bantuan dari Kementerian Pertahanan Australia berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak dua gelombang, yang datang pada Agustus 2020 dan April 2021 dinilai sangat membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kami menyetujui untuk bekerja dalam kesepakatan kerja sama pertahanan dan kami berterima kasih kepada Australia Defence Force (ADF) telah membantu kami dalam mitigasi Covid-19," ujarnya.

Menanggapi apresiasi tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Marise Payne mengatakan ke depan langkah dari dua menteri perempuan untuk membahas pandemi dan dampaknya di Indo-Pasifik dengan sangat terbuka.

Dia melanjutkan, kedua negara juga sangat optimistis terhadap pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

"Sebagai teman dan tetangga kami, Indonesia merupakan mitra strategis yang komprehensif. Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan mengatasi tantangan Covid-19," katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan alasan Australia memprioritaskan bantuan pandemi kepada Indonesia. Hal tersebut adalah untuk membantu penanganan Covid-19, sehingga Australia memberikan vaksin kepada Indonesia dan alat kesehatan lain.

"Kami membahas kemitraan berkelanjutan kami untuk mengatasi pandemi, termasuk melalui distribusi vaksin Covid-19 yang adil, aman, dan efektif, dan langkah bersama kami menuju pemulihan ekonomi global," kata Payne.

Dia melanjutkan, Pemerintah Australia juga telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin ke Indonesia senilai 77,1 juta dolar Australia (Rp810 miliar).

Sekadar informasi, Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Peter Dutton MP di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada hari ini, Kamis (9/9/2021).

Payne dan Peter akan berada di Indonesia pada 8—10 September. Selain Indonesia, mereka juga akan berkunjung ke Korea Selatan, India, dan Amerika Serikat (AS).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper