Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taliban Segera Umumkan Pemerintahan Afghanistan, Tolak Adanya Disensus

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan ada beberapa hal teknis yang tersisa. Pemerintahan Afghanistan baru yang akan diumumkan dapat bersifat sementara dengan pandangan ke arah perubahan di masa depan.
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Taliban segera mengumumkan pemerintahan baru di Afghanistan. Organisasi tersebut menyangkal penundaan pembentukan rezim itu karena ketidaksepakatan atau disensus dalam kelompok Islam garis keras.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan ada beberapa hal teknis yang tersisa. Menurutnya, pemerintahan Afghanistan baru yang akan diumumkan dapat bersifat sementara dengan pandangan ke arah perubahan di masa depan.

"Keputusan akhir telah diambil, kami sekarang sedang mengerjakan masalah teknis. Kami akan mengumumkan pemerintahan baru segera setelah masalah teknis diselesaikan," kata Mujahid dilansir dari hindustantimes.com, Selasa (7/9/2021).

Laporan dalam seminggu terakhir menuliskan bahwa telah terjadi perebutan kekuasaan antara dua pemimpin senior Taliban dan pendiri kelompok itu, yaitu Mullah Abdul Ghani Baradar dan Anas Haqqani. Disensus antara Baradar dan Haqqani sebagian besar terletak pada cara kelompok tersebut menangani kekuatan perlawanan di Panjshir.

Sebuah akun Twitter Panjshir Observer yang tidak diverifikasi, menggambarkan dirinya sebagai outlet berita independen yang mencakup Afghanistan dan Panjshir. Aku Twitter tersebut mengatakan sebuah tembakan yang terdengar Jumat lalu adalah karena pertikaian antara dua pemimpin senior Taliban.

"Tembakan tadi malam di Kabul adalah perebutan kekuasaan antara dua pemimpin senior Taliban. Pasukan yang setia kepada Anas Haqqani dan Mullah Baradar bertengkar karena ketidaksepakatan tentang bagaimana menyelesaikan situasi #Panjshir. Mullah Baradar dilaporkan terluka dan menerima perawatan di Pakistan," dikutip dari Twitter Panjshir Observer, Sabtu (4/9/2021).

Taliban juga meminta mantan pasukan Afghanistan untuk berintegrasi dengan rezim baru. Zabihullah Mujahid juga mengatakan bahwa setiap pemberontakan melawan kekuasaan mereka akan dipukul dengan keras.

"Islam sangat sensitif tentang pemberontakan. Siapa pun yang mencoba memulai pemberontakan akan dipukul dengan keras. Kami tidak akan membiarkan yang lain," kata Mujahid pada konferensi pers.

Komentar terakhir oleh Taliban muncul setelah kelompok itu mengatakan telah sepenuhnya merebut benteng terakhir Panjshir. Namun, klaim tersebut yang dibantah oleh pasukan perlawanan.

The National Resistance Front (NRF) mengatakan pemimpinnya Ahmad Massoud, putra mendiang mantan komandan gerilya Afghanistan Ahmad Shah Massoud, aman dan akan segera membuat pernyataan.

"Pemimpin dan saudara saya Ahmad Massoud selamat dan akan segera menyampaikan pesan kepada rakyat kami!", dikutip dari cuitan juru bicara NRF Ali Nazary.

Pasukan perlawanan mengatakan bahwa mereka hadir di semua posisi strategis di seberang lembah untuk melanjutkan pertempuran.

"Klaim Taliban menduduki Panjshir adalah palsu. Pasukan NRF hadir di semua posisi strategis di seluruh lembah untuk melanjutkan pertempuran. Kami meyakinkan rakyat Afghanistan bahwa perjuangan melawan Taliban & mitra mereka akan berlanjut sampai keadilan & kebebasan menang," cuit NRF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper