Bisnis.com, JAKARTA - Selama sepekan terakhir ini, kasus baru Covid-19 di Provinsi Bali menurun pada masa PPKM Jawa-Bali periode 24-30 Agustus 2021.
Dilansir infocorona.baliprov.go.id pada Minggu (30/8/2021) kasus terkonfirmasi infeksi Virus Corona bertambah 302 kasus, sembuh 932 orang dan 44 orang meninggal dunia. Total kasus kumulatif: terkonfirmasi 106.153 orang, sembuh 95.776 orang (90,22 persen), dan meninggal 3.444 orang (3,24 persen).
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Keseharan Masyarakat Universitas Indonesia, (UI) Tri Yunis mengatakan, tren penurunan tersebut jangan sampai membuat lengah. Sebab, dia menilai angka tersebut masih dinilai lemah lantaran data yang dilaporkan dari daerah belum valid.
“Tapi penurunan ini masih terdapat PR besar karena kabupaten di Indonesia tidak melaporkan kasusnya dengan benar. Harusnya, per tiap kabupaten melakukan tes yang padat 1 per 1000 populasi, kemudian melakukan kontak tracing yang bener, kemudi 1 kasus dilakukan 10 kontak atau 15 kontak. Jika itu tidak dilakukan ya tidak akan baik dalam penanganan Corona,” ujar Tri saat dihubungi Bisnis, Senin (30/8/2021).
Di Indonesia, lanjutnya, kontak tracing yang dilakukan hanya 6, baik di Jawa ataupun di luar Jawa.
“Mau Jawa dan Luar Jawa sama saja. Amburadul semua. Sekarang kasus baru sekitar 7.000 an, pertanyaannya percaya tidak dengan kasus itu? Menurut saya datanya dibenerin, sehingga ketika dilonggarkan pun PPKM akan aman jika datanya benar,” ujarnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Kemenkes per Minggu (28/8/2021), Provinsi Bali masih menduduki posisi empat besar dengan jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi dibawah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Saat ini data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level-3 dengan positivity rate masih cukup tinggi. Tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target 1:15 per 1 kasus konfirmasi.
Diketahui, rasio tracing Kabupaten Buleleng berada di kisaran angka 6,57 atau 6 hingga 7 orang dilacak untuk setiap satu kasus konfirmasi.
Pelacakan ini masih perlu ditingkatkan lagi agar positivity rate dapat turun di bawah 5 persen, karena saat ini masih di atas 10. Artinya masih jauh dari standar WHO.
Jika dilonggarkan, Tri Yunis meminta dilakukan secara bertahap dan berskema, sehingga pandemi akan mudah terkendali.
“Ini Indonesia, kita belum menang perang sudah merayakannya. Kita urus dulu menata datanya dengan baik. Pelonggaran PPKM itu harus bertahap. Jangan dibuka gak karuan, pelan-pelan agar aman rakyatnya,” jelasnya.
Jika dirunut selama sepekan ini, kasus Covid-19 di Bali pada Rabu (25/8/2021) tercatat penambahan kasus baru sebanyak 746 orang, kemudian pada Kamis (26/8/2021) turun sebanyak 565 orang, Jumat (27/8/2021) sebanyak 558 orang, dan Sabtu (28/8/2021) di angka 474 orang.
Spanduk penutupan terpasang pada pintu masuk obyek wisata saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (26/8/2021). Berdasarkan data secara kumulatif Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar dari tanggal 1 - 25 Agustus 2021 terkonfirmasi kasus positif Covid-19 berjumlah 8.879 orang, angka kesembuhan 11.781 orang, meninggal dunia 285 orang dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 2.447 orang. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Penambahan kasus baru Covid-19 pada Minggu kemarin sebanyak 302 orang itu masih disumbang oleh penduduk dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali, yakni dengan sebaran dari Kabupaten Jembrana (21 orang), Kabupaten Tabanan (30), Kabupaten Badung (48), Kota Denpasar (89), Kabupaten Gianyar (41), Kabupaten Bangli (11), Kabupaten Klungkung (8), Kabupaten Karangasem (15), Kabupaten Buleleng (37), dan dua orang dengan domisili dari luar Bali.
Menurut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin, tren penurunan kasus akibat Virus Corona seiring dengan aktifnya Satgas Covid-19 Provinsi Bali dan kabupaten/kota bersama TNI-Polri menggalakkan isolasi terpusat, sehingga secara otomatis semakin sedikit yang melaksanakan isolasi mandiri.
Hingga Jumat (27/8/2021) tercatat di Provinsi Bali terdapat 372 tempat isolasi terpusat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota dengan kapasitas 6.780 tempat tidur.
"Bahkan untuk tempat isolasi terpusat di Grand Inna Bali Beach (GIBB) Sanur, Kota Denpasar itu masyarakat malah berbondong-bondong mau. Terkadang, saya sampai tengah malam bahkan subuh melayani permohonan warga untuk masuk isolasi terpusat GIBB," ucap Rentin yang juga Kalaksa BPBD Provinsi Bali ini.
Pada hotel yang berlokasi di kawasan wisata Sanur itu memiliki kapasitas daya tampung untuk 594 orang atau tempat tidur dan untuk hari ini sudah terisi sebanyak 166 tempat tidur.
Isolasi terpusat di Grand Inna Bali Beach memang dikelola oleh Satgas Denpasar, tetapi kebijakan pembiayaan dari APBD Provinsi Bali.
"Bapak Gubernur mengambil kebijakan ini karena kasus di Denpasar tinggi. Demikian juga untuk kabupaten lainnya yang kasusnya tinggi juga isolasi terpusatnya dibiayai APBD Bali seperti Pop Hotel untuk yang warga ber-KTP Tabanan, Fashion Hotel dan Urban Hitz Hotel untuk warga Kabupaten Badung," ucapnya.
Rentin mengimbau masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar secara sadar untuk pindah ke isolasi terpusat yang telah disiapkan pemerintah daerah, sehingga pandemi Covid-19 menjadi lebih cepat terkendali.
Pekan ini, sebanyak 6.933 pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit rujukan, tempat isolasi terpusat, maupun melakukan isolasi mandiri.
Pada periode PPKM 24 Agustus hingga 30 Agustus 2021, sejumlah kabupaten di Provinsi Bali berada di level 4 (empat) yaitu: Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, dan Kota Denpasar.