Bisnis.com, JAKARTA--Taliban mengadakan konferensi pers resmi pertamanya di Kabul sejak menguasai Afghanistan. Mereka memastikan tidak akan menyerang negara lain dan siap menjalin kerja sama secara damai.
“Kami tidak menginginkan musuh internal maupun eksternal,” kata juru bicara utama gerakan itu, Zabihullah Mujahid seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (18/8). Juru bicara itu juga menegaskan bahwa hak-hak perempuan akan dilindungi dalam kerangka nilai-nilai Islam.
Sebelumnya kelompok bersenjata itu menyatakan akan memberikan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya. Upaya itu dilakukan untuk menenangkan ketegangan di ibu kota yang panik ketika ribuan orang mengerumuni bandara internasional negara0 itu untuk melarikan diri.
Penerbangan evakuasi dari Afghanistan dilanjutkan ketika seorang pejabat keamanan Barat mengatakan bahwa landasan bandara Kabul yang dikendalikan oleh pasukan dari Amerika Serikat, sekarang bebas dari keramaian.
Pejabat itu mengatakan penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afghanistan telah mulai lepas landas.
Setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan pada Senin di bandara, termasuk beberapa orang yang berdesakan untuk menaiki pesawat menjelang lepas landas.
Baca Juga
Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan seorang pemimpin senior mengatakan kelompok itu akan menunggu sampai pasukan asing pergi sebelum menciptakan struktur pemerintahan baru.
Sementara itu, China mengatakan siap untuk menjalin "hubungan persahabatan" dengan Taliban. Rusia dan Iran juga membuat tawaran diplomatik.
Sedangkan Amerika Serikat mengatakan akan mempertahankan kehadiran diplomatik di Afghanistan hingga melampaui batas waktu 31 Agustus untuk melakukan penarikan pasukan dari negara itu.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan kedutaan AS di Afghanistan, yang sekarang berbasis di bandara di Kabul, terus membantu evakuasi warga AS, warga sipil Afghanistan, dan warga negara lainnya.